Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Israel terhadap sebuah bangunan di sebuah distrik padat penduduk di Beirut pada Minggu, 17 November 2024, menewaskan kepala hubungan media Hizbullah, Mohammad Afif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kematian Afif dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal Partai Baath Sosialis Arab di Lebanon, Ali Hijazi, kepada Al Mayadeen. Ia mengatakan bahwa Afif berada di dalam gedung pada saat serangan terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah wawancara dengan Al Mayadeen, Hijazi mengungkapkan bahwa Afif telah menerima ancaman secara langsung di media lokal dan regional. Ia menyatakan bahwa penargetan tokoh-tokoh seperti Afif yang sedang berlangsung bertujuan untuk "membungkam suara perlawanan baik secara politik maupun di semua tingkatan, karena suara ini akan mengekspos [Israel]."
Hijazi menekankan bahwa Afif adalah seorang tokoh media, seorang sipil, bukan seorang kombatan, dengan mengatakan, "Dia tidak memimpin unit militer di Hizbullah, namun dia adalah kepala dari sebuah unit media."
Dia menjelaskan bahwa gedung yang ditargetkan dimiliki dan digunakan oleh Partai Baath dan menegaskan bahwa tidak ada warga sipil di dalamnya pada saat itu. Ia menambahkan bahwa partai tersebut sering mengadakan pertemuan di gedung ini selama perang berlangsung, sebuah fakta yang sudah diketahui oleh semua pihak.
"Kami mendukung perlawanan, dan perlawanan ini akan terus berlanjut, entah kami bertahan atau tidak," tegasnya dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Al Mayadeen.
Sementara itu, militer Israel menolak berkomentar ketika ditanyai oleh Reuters. Tidak ada perintah evakuasi untuk daerah tersebut yang dipublikasikan di akun juru bicara militer Israel di platform media sosial X sebelum serangan.
Serangan tersebut menghantam lingkungan Ras al-Nabaa di mana banyak orang yang mengungsi dari pinggiran selatan Beirut akibat pengeboman Israel mencari perlindungan.
Stasiun TV, Al-Jadeed menunjukkan rekaman sebuah bangunan yang lantai atasnya telah runtuh ke lantai pertama, dengan pekerja pertahanan sipil di tempat kejadian.
Afif adalah penasihat media untuk mantan sekretaris jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang terbunuh dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada 27 September.
Dia mengelola stasiun televisi Al-Manar milik Hizbullah selama beberapa tahun sebelum mengambil alih kantor hubungan media kelompok perlawanan tersebut.
Hizbullah dan Israel telah terlibat baku tembak selama lebih dari satu tahun, sejak Hizbullah mulai meluncurkan roket ke target militer Israel pada 8 Oktober 2023, sehari setelah sekutunya dari Palestina, Hamas, melakukan serangan mematikan di Israel selatan.
Pada akhir September, Israel secara dramatis meningkatkan dan memperluas operasi militernya di Lebanon, mengebom wilayah selatan, timur, dan pinggiran selatan Beirut, bersamaan dengan serangan darat di sepanjang perbatasan.
Afif mengadakan beberapa konferensi pers untuk para jurnalis di tengah-tengah reruntuhan di pinggiran selatan ibu kota. Dalam komentar terbarunya kepada para wartawan pada 11 November, ia mengatakan bahwa pasukan Israel tidak dapat menduduki wilayah mana pun di Lebanon dan Hizbullah memiliki cukup senjata dan pasokan untuk bertempur dalam sebuah "perang yang panjang".
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan satu orang dan melukai tiga orang.
Ambulans terdengar bergegas menuju lokasi kejadian, dan suara tembakan terdengar untuk mencegah kerumunan orang mendekati lokasi.
REUTERS | AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Serangan Israel di Gaza Utara Menghantam Rumah Susun