Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Israel Serang Kerumunan Sipil

Sedikitnya 20 orang tewas dalam serangan tentara Israel ke kerumunan warga Palestina yang menunggu bantuan makanan di Gaza.

17 Maret 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEMENTERIAN Kesehatan Gaza menyatakan sedikitnya 20 orang tewas dan 155 lainnya luka-luka akibat serangan tentara Israel terhadap kerumunan warga Palestina yang menunggu kedatangan bantuan makanan di Bundaran Kuwait, Kota Gaza, Kamis, 14 Maret 2024. Namun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim hasil penyelidikan awal menunjukkan tentaranya tidak menembak konvoi bantuan di Bundaran Kuwait, tapi orang Palestina-lah yang menembak mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sehari sebelumnya, pasukan Israel menyerang pusat distribusi makanan UNRWA, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi pengungsi Palestina, di Rafah dan menewaskan sedikitnya seorang staf UNRWA serta mencederai 22 lainnya. “Serangan hari ini terhadap satu dari sedikit pusat distribusi UNRWA yang tersisa di Jalur Gaza terjadi ketika persediaan makanan menipis, kelaparan meluas dan, di beberapa daerah, berubah menjadi kebuluran. Setiap hari kami membagikan koordinat semua fasilitas kami di Jalur Gaza kepada pihak-pihak yang berkonflik. Tentara Israel menerima koordinat, termasuk fasilitas ini, kemarin,” kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini dalam pernyataannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak perang Hamas-Israel bermula pada 7 Oktober 2023, sedikitnya 165 staf UNRWA terbunuh, termasuk yang sedang bertugas, dan lebih dari 150 fasilitasnya rusak diserang Israel, termasuk sekolah. Selain itu, lebih dari 400 orang meninggal di tempat pengungsian di bawah bendera PBB.

Chuck Schumer, pemimpin mayoritas Senat Amerika Serikat dan pendukung lama Israel, menyerukan penyelenggaraan pemilihan umum untuk mengganti Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang ia anggap telah kehilangan arah dengan terus membombardir Gaza. “(Netanyahu membiarkan) kelangsungan hidup politiknya lebih diutamakan daripada kepentingan terbaik Israel,” ucapnya di depan Senat pada 14 Maret 2024 seperti dikutip Al Jazeera. Schumer adalah orang Yahudi dengan jabatan tertinggi di pemerintahan Amerika saat ini.

Pada hari yang sama, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menunjuk Mohammed Mustafa, penasihat ekonominya, sebagai perdana menteri menggantikan Mohammed Shtayyeh, yang mundur pada Februari 2024. Abbas meminta Shtayyeh merancang penggabungan pemerintahan Palestina di Gaza, yang selama ini dikuasai Hamas, dengan di Tepi Barat, yang dikuasai Otoritas Palestina.

Rusia

Putin Akan Menang Lagi

Presiden Rusia Vladimir Putin saat peluncuran pembangunan infrastruktur di Moskow, Rusia, 14 Maret 2024. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via Reuters

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin meminta warga negaranya ikut serta dalam pemilihan presiden pada 15-17 Maret 2024. Dalam pidatonya di Kremlin, Moskow, Kamis, 14 Maret 2024, Putin berbicara tentang kondisi negara yang sulit dan mengajak warga Rusia bersatu. “Bagi kalian, ini bukan hanya memberikan suara, tapi dengan tegas menyatakan kehendak, aspirasi, dan keterlibatan pribadi dalam keberlanjutan pembangunan Rusia, karena pemilu adalah satu langkah menuju masa depan,” ujarnya.

Sekitar 114 juta pemilih akan menentukan presiden negeri itu. Putin sebagai calon inkumben diperkirakan menang. Bekas agen Komite Keamanan Negara (KGB) 71 tahun itu sudah empat kali memenangi pemilu, yakni pada 2000, 2004, dan berturut-turut pada 2012 dan 2018. Seharusnya Putin tak dapat maju lagi sebagai calon presiden, tapi konstitusi hasil amendemen pada 2020 menghapus frasa “berturut-turut” dari pasal yang mengatur jumlah maksimum masa jabatan presiden dan mengabaikan masa jabatan presiden sebelum amendemen berlaku. Konsekuensinya, Putin dapat mengikuti pemilu lagi tahun ini dan pada 2030. Dia bisa berkuasa hingga 2036, saat berusia 83 tahun.

Kelompok oposisi berusaha menghentikan kekuasaan Putin yang tampak tak terbendung ini. Pekan lalu, Yulia Navalnaya, istri aktivis Alexei Navalny, berseru kepada masyarakat agar memprotes pemilihan presiden dengan memilih calon selain Putin. Alexei Navalny adalah aktivis penentang Putin yang meninggal dalam penjara pada pertengahan Februari 2024.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus