Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 14 warga Palestina di Jalur Gaza pada Selasa 3 Desember 2024. Petugas medis setempat menyebut sebagian besar dari korban berada di Kota Beit Lahiya di tepi utara saat tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru di selatan wilayah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Reuters, petugas medis mengatakan delapan orang tewas dalam serangkaian serangan di Beit Lahiya sementara empat lainnya tewas di tempat lain di Kota Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serangan udara Israel kemudian menewaskan dua orang dan melukai yang lain di Jabalia, kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Gaza, di Jalur Gaza utara, kata petugas medis.
Tentara Israel telah beroperasi di Jabalia dan juga di kota Beit Lahiya dan Beit Hanoun sejak Oktober lalu. Mereka mengklaim telah menewaskan ratusan pejuang Hamas di tiga lokasi tersebut sejak operasi dimulai.
Hamas, kelompok pejuang Palestina yang telah menguasai Gaza, dan sayap bersenjata Jihad Islam mengatakan pejuang mereka menewaskan beberapa tentara Israel dalam penyergapan selama periode yang sama.
Warga Palestina menuduh tentara Israel berusaha mengusir orang-orang dari tepi utara Gaza dengan evakuasi paksa dan pemboman untuk menciptakan zona penyangga. Tentara Israel membantah tudingan ini dan mengklaim mereka kembali ke sana untuk mencegah pejuang Hamas berkumpul kembali di daerah yang sebelumnya telah mereka bersihkan.
Layanan Darurat Sipil Palestina mengatakan operasinya di Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun kini telah dihentikan selama hampir empat minggu karena serangan Israel terhadap tim mereka dan kekurangan bahan bakar.
Pada Selasa, mereka mengatakan 13 dari 27 kendaraan di Jalur Gaza tengah dan selatan juga tidak beroperasi karena kekurangan bahan bakar. Mereka mengatakan 88 anggota Layanan Darurat Sipil telah tewas, 304 terluka, dan 21 ditahan oleh Israel sejak perang dimulai.
Permintaan Evakuasi
Tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi pada Selasa ini kepada penduduk di distrik utara Khan Younis, sebuah kota di selatan Jalur Gaza, dengan alasan penembakan roket oleh militan dari daerah tersebut. Perintah tersebut mendorong eksodus sebagian besar sebelum fajar, ke arah barat.
"Demi keselamatan Anda sendiri, Anda harus segera mengungsi dari daerah tersebut dan pindah ke zona kemanusiaan," kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan pada X, dikutip dari Reuters.
Pejabat Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan tidak ada daerah aman di kawasan itu. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi secara internal, beberapa di antaranya telah mengungsi sebanyak 10 kali sejak perang dimulai tahun lalu.
Israel meluncurkan operasinya di daerah kantong Palestina yang berpenduduk padat itu setelah pejuang yang dipimpin Hamas menyerang komunitas Israel pada 7 Oktober 2023. Menurut Israel, serangan itu menyebabkan 1.139 orang tewas dan 250 orang menjadi sandera.
Israel melancarkan serangan balas dendam hingga menewaskan lebih dari 44.000 warga Palestina serta melukai 105.000 lainnya, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan membuat Jalur Gaza luluh lantak.