Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump akan resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat hari ini, Senin sianng waktu setempat, 20 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara ini menandai masa jabatan kedua Trump sebagai Presiden yang akan segera dimulai. Lantas apa saja hal-hal menarik yang perlu diketahui dari acara pelantikannya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Donald Trump membuat comeback yang mengejutkan dengan dilantik untuk masa jabatan keduanya sebagai Presiden Amerika Serikat. Setelah kalah dalam pemilu 2020, banyak yang mengira bahwa karir politik Trump sudah berakhir. Banyak juga yang meragukan apakah skandal yang mengelilinginya akan menghapuskan warisannya.
Namun, Trump justru berhasil memenangkan pemilihan pada November lalu dan akan menjadi presiden kedua dalam sejarah AS yang menjabat di dua periode terpisah, setelah Presiden Grover Cleveland. Ia akan memegang jabatan sebagai presiden AS ke-45 dan ke-47.
Selain itu, Trump juga akan menjadi presiden pertama yang pernah dihukum karena pelanggaran hukum, di mana ia
menghadapi empat dakwaan pidana: satu terkait dugaan penyembunyian dokumen rahasia, satu terkait pemalsuan catatan bisnis, dan dua lainnya terkait tuduhan campur tangan dalam pemilu.
Berikut serba-serbi dari pelantikan Donald Trump:
Waktu dan Lokasi Pelaksanaan
Dilansir dari Antara, menurut informasi dari situs resmi Senat AS dan US News, upacara pelantikan Presiden ke-60 Amerika Serikat, Donald Trump, serta Wakil Presiden terpilih JD Vance, akan digelar di Gedung Kongres AS (US Capitol) pada hari Senin, 20 Januari 2025. Acara ini direncanakan dimulai pada pukul 12 siang waktu setempat.
Upacara pelantikan awalnya direncanakan akan dilaksanakan di luar ruangan, di sisi barat Gedung Capitol AS, menghadap ke sebuah taman bernama National Mall, di Washington, DC. Namun, suhu yang sangat dingin memaksa Trump mengubah keputusan tersebut.
Pengucapan Sumpah Jabatan
Dikutip dari Al-Jazeera, pelantikan presiden di Amerika Serikat adalah saat presiden terpilih mengucapkan sumpah jabatan dan secara resmi memulai masa jabatan empat tahunnya. Untuk mengucapkan sumpah, presiden terpilih biasanya meletakkan tangan di atas Alkitab, meskipun beberapa memilih buku lain yang memiliki makna spiritual atau politik.
Setelah mengucapkan sumpah jabatan, presiden yang baru akan memberikan pidato pelantikan kepada kerumunan pendukung, pejabat pemerintah, dan tamu negara asing yang hadir.
Pada pelantikan pertamanya tahun 2017, Trump mengucapkan sumpah di atas Alkitab yang sama yang digunakan oleh Abraham Lincoln pada tahun 1861. Dia juga menggunakan Alkitab kedua yang diberikan oleh ibunya, Mary Anne MacLeod Trump. Laporan media menyebut bahwa Trump kemungkinan akan menggunakan kombinasi buku serupa tahun ini: Alkitab Lincoln, ditambah satu lagi dari ibunya.
Tamu Undangan
Meskipun pelantikan presiden selalu menarik perhatian orang-orang berpengaruh, daftar tamu tahun ini ternyata menarik perhatian lebih banyak lagi. Tiga mantan presiden — Barack Obama, George W. Bush, dan Bill Clinton — akan hadir. Begitu juga dengan para pemimpin pemerintahan yang sedang berakhir, Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
Daftar tamu undangan Trump juga mencakup tokoh-tokoh dari seluruh dunia, seperti Presiden Argentina Javier Milei, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, politisi Prancis Eric Zemmour, dan Anggota Parlemen Inggris Nigel Farage yang diperkirakan akan hadir.
Adapu pula mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang mencoba untuk hadir, tetapi Mahkamah Agung negara itu menganggapnya berisiko melarikan diri, mengingat proses hukum yang sedang dihadapinya di dalam negeri.
Sejumlah pengusaha terkemuka juga akan menyambut kembalinya Trump ke kekuasaan, di antaranya miliarder Elon Musk, pendiri Amazon Jeff Bezos, CEO Apple Tim Cook, dan CEO Facebook Mark Zuckerberg dan dikabarkan akan duduk bersama di panggung bersama kabinet Trump, NBC News melaporkan.
Biaya Acara Pelantikan
Acara-acara resmi ini dibiayai oleh komite pelantikan Trump, yang diketuai oleh sekutu lama Trump, Steve Witkoff, seorang pengembang real estat yang dipilih Trump untuk menjadi utusan Timur Tengah, dan Kelly Loeffler, mantan senator AS dan pilihan Trump untuk mengepalai Small Business Administration.
Komite ini akan bertanggung jawab untuk menanggung semua biaya kecuali upacara pelantikan di Capitol, yang ditanggung oleh para pembayar pajak. Menurut laporan media, dana pelantikan Trump telah terkumpul sebesar $170 juta per 8 Januari. Adapun Tim Cook dari Apple dikabarkan telah menyumbang $1 juta untuk upacara pelantikan Trump.
Beberapa pihak memperkirakan jumlah tersebut akan melebihi $200 juta saat upacara berlangsung. Google, Amazon, Microsoft, dan Meta juga berjanji menyumbang $1 juta, bersama dengan Sam Altman, CEO OpenAI, yang juga menyumbang $1 juta.
Pelantikan Trump sebelumnya juga mengumpulkan sumbangan rekor, mencapai $106,7 juta. Sebagai perbandingan, Biden hanya menerima $61,8 juta untuk pelantikan 2021.
Pengibaran Bendera
Dikutip dari Forbes, bendera tidak akan berkibar setengah tiang di hari pelantikan Trump. Ketua DPR Mike Johnson, R-La., mengumumkan pada hari Selasa, bahwa bendera akan dikibarkan pada hari Senin meskipun ada perintah Presiden Biden sebelumnya agar bendera diturunkan untuk menghormati Carter, yang meninggal pada Desember.
Seperti yang diketahui, Trump berulang kali mengeluhkan mengenai bendera yang tetap diturunkan untuk pelantikannya sebelum pengumuman Johnson.
Pengisi Acara yang Akan Tampil
Donald Trump terkenal kesulitan mencari pengisi acara untuk pelantikan 2017, namun tahun ini hal itu tidak terjadi. Penyanyi pop Carrie Underwood dijadwalkan untuk membawakan lagu America The Beautiful, sementara penyanyi country Lee Greenwood akan membawakan lagu hitsnya God Bless the USA, yang juga menjadi lagu favorit Trump selama masa kampanye.
Sementara penyanyi opera Christopher Macchio akan membawakan lagu kebangsaan. Selain itu, Kelompok Village People dikabarkan akan tampil membawakan lagu disko YMCA, yang menjadi favorit Trump.
AL JAZEERA | FORBES | ANTARA
Pilihan editor: Pendukung Donald Trump Padati Capital One Meski Cuaca Buruk