Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sidang Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi di Turki Dimulai

Turki membuka sidang kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, dengan fokus 20 pejabat Saudi yang didakwa terlibat. PBB ikut hadir

3 Juli 2020 | 14.53 WIB

Saudi journalist Jamal Khashoggi, named TIME's Person of the Year 2018, is seen on the cover which named journalists, including Maria Ressa, a Filipina journalist, and a pair of Reuters journalists imprisoned by Myanmar's government, as its "Person of the Year," in this image released from New York, U.S., December 11, 2018. Courtesy Time Magazine/Handout via REUTERS
Perbesar
Saudi journalist Jamal Khashoggi, named TIME's Person of the Year 2018, is seen on the cover which named journalists, including Maria Ressa, a Filipina journalist, and a pair of Reuters journalists imprisoned by Myanmar's government, as its "Person of the Year," in this image released from New York, U.S., December 11, 2018. Courtesy Time Magazine/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Turki membuka sidang kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, pada Jumat ini, 3 Juli 2020. Adapun sidang di Turki akan berfokus pada 20 pejabat Arab Saudi yang membantu pembunuhan tersebut.

"Di bulan Maret, Jaksa Penuntut Turki mendakwa 20 pejabat Arab Saudi, termasuk dua di antaranya adalah ajudan dari Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman," sebagaimana dikutip dari kantor berita Al Jazeera.

Khashoggi, sebagaimana diketahui, adalah jurnalis dan kolumnis Washington Post yang dibunuh ketika dirinya berkunjung ke Konsulat Arab di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Begitu ia memasuki kantor konsulat tersebut, untuk memperbarui dokumen-dokumennya, ia tidak pernah terlihat lagi wujudnya hingga sekarang.

Otoritas Turki menyebut Khashoggi dimutilasi di gedung konsulat tersebut dan jenazahnya disembunyikan. Lokasi keberadaan jenazah Khashoggi belum diketahui hingga sekarang. Tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, berharap sidang di Turki akan mengungkap keberadaan jenazahnya.

Dikutip dari Al Jazeera, salah satu yang didakwa dalam perkara Khashoggi adalah mantan Deputi Intelijen Arab Saudi, Ahmed al-Assiri. Ia didakwa sebagai figur yang menyusun rencana pembunuhan Khashoggi, termasuk susunan tim eksekutor.

Selain Ahmed al-Assiri, terdakwa lainnya adalah Saud al-Qahtani, mantan Penasehat Media untuk Kerajaan Arab Saudi. Ia didakwa sebagai figur yang memimpin operasi pembunuhan Khashoggi.

Terdakwa lainnya kebanyakan adalah bawahan dari operasi pembunuhan tersebut. Peneliti senior urusan Turki dari Amnesty International, Andrew Gardner, berkeyakinan figur-figur bawahan itu akan membuka banyak detil baru selama persidangan.

"Persidangan ini adalah upaya Turki untuk menjaga kasus pembunuhan Khashoggi tidak hilang ditelan bumi. Persidangan ini juga tidak menggantikan investigasi yang dipimpin PBB sehingga harapannya bisa menjadi pelengkap," ujar Gardner.

Terkait investigasi oleh PBB, dikabarkan bahwa mereka sudah menemukan bukti kredibel untuk mengaitkan Mohammed Bin Salman dengan pembunuhan Khashoggi. Agnes Callmard, salah satu investigator PBB, dikabarkan akan memberikan keterangan soal itu pada persidangan hari ini.

Pemerintah Arab Saudi, sampai sekarang, menyangkal terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Mereka menyebutnya sebagai operasi terselubung yang dilakukan tanp sepengetahuan pemerintah.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus