Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Walau Konsulat Jenderal Amerika di Chengdu merupakan salah satu yang terkecil di Cina, kantor tersebut sempat terjerat isu-isu sensitif. Salah satunya gara-gara mantan kontraktor teknis CIA, Edward Snowden.
Di tahun 2013, Snowden menyebut Konsulat Jenderal Amerika di Chengdu memiliki misi menyadap aktivitas Pemerintah Cina. Sebab, kantor misi diplomatik itu dilengkapi dengan teknologi pengawasan.
"Snowden menyebut konsulat di Chengdu sebagai salah satu kantor misi diplomatik Amerika yang memiliki fasilitas pengawasan," sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Jumat, 24 Juli 2020.
Di tahun 2012, Konsulat Jenderal Amerika di Chengdu juga terjerat masalah sensitif yang melibatkan Wang Lijun. Wang Lijun sendiri adalah mantan Kepala Kepolisian Cina dan Wakil Wali Kota Chongqing. Kala itu, konsulat tersebut menampung Wang Lijun yang mencoba kabur dari atasannya, Ketua Partai Komunis di Chongqing, Bo Xilai.
Kejadian tersebut dikenal sebagai Wang Lijun's Incident dan Konsulat Jenderal Amerika disorot karenanya. Wang Lijun, kala itu, mengetahui dan pernah terlibat praktik korupsi Bo Xilai. Di sisi lain, ia juga diincar aparat atas perkara yang sama. Oleh karenanya, ia menimbang menggunakan informasinya soal Bo Xilai untuk mendapat keringanan.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui secara pasti kenapa Cina memilih menutup Konsulat Jenderal Amerika di Chengdu sebagai balasan penutupan Konsulat Jenderal Cina di Houston. Pakar hubungan internasional dari China Foreign Affair University, Li Haidong, menduga karena ukurannya yang relatif kecil dibandingkan empat Konsulat Jenderal Amerika lainnya.
ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini