Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Orang terkaya atau crazy rich Ukraina Rinat Akhmetov berjanji membangun kembali Mariupol yang hancur oleh Rusia. Ia adalah pebisnis yang memiliki dua pabrik baja besar di Mariupol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siapa sebenarnya Rinat Akhmetov? Pria yang lahir pada 1966 ini adalah miliarder sekaligus oligarki Ukraina. Akhmetov merupakan pendiri dan Presiden System Capital Management (SCM).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2021, dia terdaftar sebagai orang terkaya di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih US$ 7,3 miliar atau setara Rp 104 triliun. Ia lahir di Donetsk, SSR Ukraina, dari keluarga kelas pekerja.
Rinat Akhmetov adalah seorang etnis Volga Tatar dan seorang muslim Sunni yang taat. Ayahnya, Leonid Akhmetov yang meninggal 1991 adalah seorang penambang batu bara. Ibunya, Nyakiya Nasredinovna, merupakan seorang asisten toko.
Dia memperoleh gelar sarjana ekonomi dari Universitas Nasional Donetsk pada tahun 2001. Kerajaan bisnisnya tersebar mulai dari perusahaan baja hingga telekomunikasi.
Ia memiliki saham perusahaan pertambangan dan baja Metinvest Group, salah satu perusahaan swasta terbesar di Ukraina. Dia juga berinvestasi dalam energi melalui DTEK, sebuah perusahaan dengan tambang batu bara, pembangkit listrik termal dan ladang angin terbesar di Ukraina. Selain itu Akhmetov memiliki perusahaan di bidang telekomunikasi, teknik, keuangan, real estat, transportasi, dan ritel.
Dilansir dari Reuters, Sabtu, 16 April 2022, Akhmetov melihat kerajaan bisnisnya hancur akibat serangan Rusia. Saat ini perusahaan Metinvest miliknya, produsen baja terbesar di Ukraina, berhenti beroperasi. Sedangkan Grup SCM yang bergerak di bidang keuangan dan idnsutri, harus memenuhi kewajiban terhadap kreditur meski telah mencapai kesepakatan.
"Mariupol adalah tragedi global dan contoh global kepahlawanan. Bagi saya, Mariupol telah dan akan selalu menjadi kota Ukraina," kata Akhmetov dalam jawaban tertulis atas pertanyaan dari Reuters.
"Saya percaya bahwa tentara pemberani kami akan mempertahankan kota, meskipun saya mengerti betapa sulit dan sulitnya bagi mereka," katanya.
Baca: Kekayaan Enam Crazy Rich Rusia Ini Anjlok Akibat Perang Ukraina, Siapa Saja?
BISNIS | REUTERS