Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Madrid - Pemerintah Spanyol akhirnya mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Catalonia yang dilengserkan, Carles Puigdemont yang saat ini berada di Brussels.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hakim Pengadilan Tinggi Madrid pada Jumat, 3 November 2017 meminta Belgia untuk menangkap pemimpin Catalonia itu bersama empat rekannya setelah mereka mengabaikan perintah pengadilan untuk kembali ke Spanyol.
Baca: Pengacara: Eks Presiden Catalonia Belum Bakal Balik ke Spanyol
Surat perintah dikeluarkan setelah Puigdemont tidak hadir pada panggilan persidangan sehari sebelum perintah penangkapan dikeluarkan. Puigdemont diadili atas dakwaan melakukan pemberontakan, penghasutan, penyalahgunaan dana publik, ketidaktaatan dan pelanggaran kepercayaan terkait dengan kampanye kemerdekaan Catalonia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Brussels, seorang jaksa federal mengatakan pihak berwenang Belgia akan mempelajari surat perintah penangkapan Puigdemont sebelum menyerahkannya kepada hakim. "Kami akan memberikannya kepada hakim investigasi mungkin besok atau lusa," kata Eric Van der Sypt, seperti yang dilansir Reuters pada 4 November 2017.
Baca: Pemimpin Catalonia Spanyol Bantah Cari Suaka di Belgia
Hakim Spanyol juga menolak permintaan dari Puigdemont untuk bersaksi melalui konferensi video dari Belgia.
Puigdemont mengatakan dirinya tidak mempercayai keadilan Spanyol namun ia akan bekerjasama dengan Belgia. Puigdemont sebelumnya telah menyatakan dukungannya terhadap keputusan Spanyol untuk menggelar pemilu di wilayah itu pada 21 Desember 2017 setelah Spanyol menolak hasil referendum kemerdekaan Catalonia dan tidak mengakui deklarasi kemerdekaan wilayah itu.
Dengan adanya surat perintah penangkapan Puigdemont, maka Belgia akan memiliki waktu maksimal 3 bulan untuk memutuskan apakah akan mengekstradisi pemimpin Catalonia kembali ke Spanyol.