Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sugiono Prihatin Konflik Internal di Myanmar Berlanjut

Sugiono menyarankan ada dialog nasional yang melibatkan seluruh pihak berkepentingan untuk mewujudkan perdamaian di Myanmar

23 Januari 2025 | 07.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tentara Persatuan Nasional Karen (KNU) memegang peluru selama peringatan 70 tahun Hari Revolusi Nasional Karen di Kaw Thoo Lei, negara bagian Kayin, Myanmar, 31 Januari 2019. Konflik ini berlangsung antara Uni Nasional Karen dengan angkatan bersenjatanya Pasukan Pembebasan Nasional Karen melawan Tatmadaw Myanmar. REUTERS/Ann Wang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Sugiono dalam pertemuan Diplomacy Dialogue on Myanmar pada The World Economic Forum's (WEF) Annual Meeting 2025 di Davos-Klosters, Swiss pada 22 Januari 2025, menyarankan agar dilakukan dialog nasional inklusif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan merupakan prioritas untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan di Myanmar.

Sugiono prihatin atas berlanjutnya konflik internal di Myanmar. Krisis yang telah berlangsung sejak 2021 ini juga telah menimbulkan berbagai ancaman keamanan lain, termasuk berkembangnya kejahatan transnasional dan menjamurnya produksi opium di Myanmar.

“Indonesia terus berkomitmen mendukung terciptanya situasi yang kondusif dan ruang yang aman bagi terwujudnya dialog,” kaya Menlu Sugiono.

Lebih lanjut, Menlu Sugiono juga menyinggung komitmen bersama Menteri-Menteri ASEAN untuk mendorong implementasi Five-Point Consensus (5PC). Sugiono mengundang para mitra memberikan bantuan kemanusiaan bagi Myanmar melalui The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre). Menlu juga menekankan masalah pengungsi Rohingya adalah kunci dari penyelesaian krisis di Myanmar.

Pertemuan Diplomacy Dialogue on Myanmar di WEF Davos 2025 merupakan diskusi terbatas yang membahas upaya internasional mencari solusi diplomatik dan solusi bersama bagi krisis Myanmar. Diskusi dihadiri oleh Komisioner Tinggi HAM PBB, Utusan Khusus Sekjen PBB untuk isu Myanmar, Presiden Palang Merah Internasional, Direktur Jenderal Organisasi Migrasi Internasional, serta Menteri Luar Negeri Thailand. Hadir pula sejumlah pimpinan organisasi masyarakat madani internasional.

Krisis Myanmar menjadi salah satu isu utama yang diangkat dalam pertemuan WEF 2025. Para peserta dialog diplomatik mengapresiasi peran penting Indonesia dalam isu Myanmar dan mengharapkan peran ini untuk diteruskan. Selain menjadi pembicara dalam WEF, Sugiono juga dijadwalkan melakukan rapat bilateral dengan sejumlah negara mitra di sela-sela WEF Davos 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus