Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sulit Cari Tambang Baru, Industri Emas Dunia Terancam

Industri emas dunia berada dalam posisi bahaya karena semakin sulit mencari tambang emas baru.

13 Juli 2018 | 05.54 WIB

Customer service butik Logam Mulia (LM) menunjukkan emas batangan bergambar seekor anjing saat diluncurkan di Jakarta, 18 Januari 2018. Dalam rangka menyambut Imlek, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) merilis emas batangan bertemakan Imlek 2569 seberat 88 gram yang bergambar shio anjing. ANTARA
Perbesar
Customer service butik Logam Mulia (LM) menunjukkan emas batangan bergambar seekor anjing saat diluncurkan di Jakarta, 18 Januari 2018. Dalam rangka menyambut Imlek, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) merilis emas batangan bertemakan Imlek 2569 seberat 88 gram yang bergambar shio anjing. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Kelompok masyarakat pemasok emas bagi dunia berada di zona merah. Pasalnya, jumlah logam berharga itu terus menurun dan tidak ada penggantinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dikutip dari situs rt.com pada Kamis, 12 Juli 2018, perusahaan-perusahaan pertambangan kesulitan mencari cadangan tambang emas yang baru untuk mengganti tambang-tambang emas yang sudah lama. Industri pertambangan Afrika Selatan yang sudah berusia 140 tahun saat ini menghadapi krisis besar. Industri tambang emas Afrika Selatan pernah menjadi yang terbesar di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Kita semua telah membicarakan bagaimana produksi emas meningkat setiap tahun. Namun saya rasa masa-masa itu sudah berlalu," kata Nick Holland, CEO Gold Fields, sebuah produsen emas terbesar di Afrika Selatan.

Seorang pekerja menunjukan batu yang mengandung emas di pertambangan di Villanueva, Nikaragua, 14 Desember 2017. REUTERS/Oswaldo Rivas

Pandangan serupa disampaikan oleh Rudy Fronk, CEO Seabridge Gold. Dia mengatakan puncak kejayaan emas menghadapi kenyataan baru dalam bisnis emas dengan cadangan-cadangan emas lebih cepat habis ketimbang muncul pengganti cadangan tersebut.

"Jika Anda melihat pada era 70-an, 80-an dan 90-an, dalam setiap sepuluh dekade, industri emas menemukan pernah menemukan lebih dari 50 juta ons cadangan emas, dan lima sampai 10 juta ons cadangan emas," kata ahli pertambangan, Pierre Lassonde, yang juga berpandangan masa kejayaan emas sudah lewat.

Sedangkan Kevin Dushnisky, Presiden Barrick Gold, berpandangan anjloknya tingkat produksi emas karena sedikitnya penemuan cadangan-cadangan emas baru. Emas adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan memerlukan waktu lama untuk dapat diekstraksi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus