Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada Sabtu 22 Juni 2024 bahwa pihaknya telah mendeteksi 41 pesawat militer Cina di sekitar pulau itu dalam waktu 24 jam. Laporan ini sehari setelah Beijing mengatakan bahwa para pendukung kemerdekaan Taiwan yang “keras kepala” dapat menghadapi hukuman mati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Pertahanan Taipei mengatakan pihaknya mendeteksi 41 pesawat militer Cina dan tujuh kapal angkatan laut yang beroperasi di sekitar Taiwan selama periode 24 jam hingga pukul 06.00 pagi waktu setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“32 pesawat melintasi garis tengah Selat Taiwan,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, mengacu pada garis yang membagi dua jalur air sepanjang 180 kilometer yang memisahkan Taiwan dari Cina.
Kementerian menambahkan bahwa pihaknya telah “memantau situasi dan memberikan tanggapan yang sesuai.”
Cina mengklaim Taiwan yang demokratis dan memiliki pemerintahan mandiri sebagai bagian dari wilayahnya. Beijing juga menyatakan tidak akan pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk menjadikan Taiwan berada di bawah kendali Cina.
Cina telah meningkatkan tekanan terhadap Taipei dalam beberapa tahun terakhir dan mengadakan latihan perang di sekitar pulau itu setelah pelantikan pemimpin baru Taiwan, Lai Ching-te, bulan lalu.
Serangan terbaru ini terjadi setelah Cina menerbitkan pedoman peradilan pada Jumat yang mencakup hukuman mati untuk kasus-kasus yang “sangat serius”, terhadap pendukung kemerdekaan Taiwan yang “keras kepala”, media pemerintah melaporkan.
Pada 25 Mei, Taiwan mendeteksi 62 pesawat militer Tiongkok di sekitar pulau itu dalam jangka waktu 24 jam, jumlah tertinggi dalam satu hari pada tahun ini. Cina menggelar latihan militer setelah pelantikan Lai, yang oleh Beijing dianggap sebagai “separatis berbahaya.”
Pilihan Editor: Cina Protes Penjualan Drone Militer AS ke Taiwan
AL ARABIYA