Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Taliban Serukan Serang Pasukan Belanda, Kontes Kartun Nabi Batal

Politikus Belanda Wilders membatalkan rencana kontes kartun nabi setelah Taliban meminta pasukannya mengincar pasukan Belanda di Afghanistan.

31 Agustus 2018 | 11.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Politikus Belanda Geertz Wilders. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Amsterdam – Anggota parlemen Belanda, Geert Wilders, mengatakan dia membatalkan rencana untuk menggelar kontes kartun bertema Nabi Muhammad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:

 

Wilders, yang dikenal sebagai politikus anti-Islam, mengaku kontes itu akan menimbulkan bahaya kekerasan terhadap orang-orang tidak bersalah.

Ajaran Islam melarang penggambaran wujud fisik dari Tuhan dan nabi untuk menghindari pemujaan terhadap benda fisik.

“Poin saya mengenai sifat intoleran dari Islam telah terbukti dengan ini,” kata dia seperti dilansir Reutes, Jumat, 31 Agustus 2018.

Ribuan warga di Pakistan menggelar unjuk rasa menolak kontes kartun Nabi Muhammad ala Geert Wilders, politikus Belanda pada Kamis, 30 Agustus 2018. Reuters.

Rencana Wilders, yang juga ketua Partai Kebebasan, untuk menggelar kontes kartun ini mendapat kecaman dari berbagai negara termasuk dari Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte.  

 

Baca:

 

“Tujuan dari kontes kartun itu adalah untuk memprovokasi dan bukannya menggelar debat mengenai Islam,” kata Rutte dalam jumpa pers pekanan rutin pada akhir pekan lalu seperti dilansir Dutch News pada Senin, 27 Agustus 2018 waktu setempat.

Pemerintah Pakistan telah mengirimkan nota protes lewat duta besar Belanda di Karachi.

 

Baca:

Reuters melansir, ribuan warga Pakistan menggelar aksi unjuk rasa memprotes rencana kontes itu. Pawai protes ini digelar oleh sebuah partai Islam setempat yaitu Tehreek-e-Labbaik, yang juga meminta semua negara-negara berpenduduk mayoritas Islam termasuk Pakistan untuk memutus hubungan diplomatik dengan Belanda.

Anggota Taliban mengendarai sepeda motor di Nangarhar untuk merayakan gencatan senjata di timur Kabul, Afganistan, Sabtu, 16 Juni 2018. Taliban mengumumkan gencatan senjata tiga hari selama liburan Idul Fitri, yang dimulai pada Jumat, 15 Juni. AP Photo

Reaksi atas rencana kontes itu juga muncul dari Taliban di Afghanistan. Kelompok gerilyawan yang pernah menjadi pemerintah di Afghanistan itu menyerukan pasukannya untuk mengincar pasukan Belanda, yang bertugas di misi Dukungan Penuh NATO. Taliban menyebut seruan ini sebagai balasan atas tindakan penghinaan dan bermusuhan oleh Belanda terhadap semua Muslim.

 

Baca:

Wilders memutuskan untuk membatalkan kontes kartun kontroversial itu beberapa saat setelah Taliban mengumumkan seruan retaliasi terhadap pasukan Belanda.

Pada 2005, surat kabar Denmark Jyllands Posten mempublikasikan kartun bertema Nabi Muhammad yang memicu protes di berbagai negara berpenduduk Muslim. Ini memicu upaya serangan kepada kru media itu dan kartunisnya.

Sepuluh tahun kemudian, sepasang militan Islam menyerang kantor majalah Charlie Hebdo di Paris dan menewaskan 12 orang. Majalah ini dikenal dengan publikasi berbagai kartun bertema nabi.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus