Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tanggapi Isu Yerusalem, Putin dan Erdogan Menyepakati Ini

Kesepakatan tentang Yerusalem itu dicapai dalam sebuah panggilan telepon pada Kamis, 7 Desember 2017

8 Desember 2017 | 13.23 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Turki Tayyip Erdogan bersalaman saat menggelar pertemuan di St. Petersburg, Rusia, 9 Agustus 2016. Dalam pertemuan ini mereka berbincang santai sebagai tanda bahwa kedua negara telah berdamai. REUTERS
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Turki Tayyip Erdogan bersalaman saat menggelar pertemuan di St. Petersburg, Rusia, 9 Agustus 2016. Dalam pertemuan ini mereka berbincang santai sebagai tanda bahwa kedua negara telah berdamai. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin bersepakat bahwa keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang status Yerusalem berdampak negatif terhadap perdamaian serta stabilitas kawasan Timur Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Seperti dilansir Reuters pada Jumat, 8 Desember 2017, kesepakatan itu dicapai lewat percakapan telepon pada Kamis, 7 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Presiden Erdogan dan Putin menekankan langkah terakhir pemerintah Amerika akan berdampak negatif pada perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," kata seorang sumber dari kantor kepresidenan Turki.

Percakapan telepon ini terjadi sehari setelah Trump mengumumkan Amerika mengakui Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan keputusan memindahkan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke Yerusalem, meski mendapat tentangan dari internasional.

Kota Yerusalem tetap menjadi inti konflik Israel-Palestina. Orang-orang Palestina berharap Yerusalem Timur—yang sekarang diduduki Israel—dapat menjadi ibu kota negara Palestina masa depan.

Menjelang pemilihannya tahun lalu, Trump berulang kali berjanji merelokasi Kedutaan Besar Amerika ke Yerusalem.

Sebelumnya, pada Kamis, 7 Desember 2017, sumber-sumber kepresidenan Turki mengatakan Erdogan dan Paus Fransiskus telah sepakat bahwa setiap usaha untuk mengubah status Yerusalem harus dihindari.

ANADOLU AGENCY| REUTERS

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus