Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tawaran Dari Hanoi

AS akan mengkaji tawaran pemulangan tawanan tawanan perang dari Vietnam. Hanoi tidak pernah menyerahkan daftar nama tawanan. (ln)

15 September 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEMBILAN tahun sesudah perang Vietnam berakhir, masalah tawanan perang belum juga reda. Dari Washington, pekan lalu, dikabarkan bahwa pejabat tinggi Amerika Serikat mulai mengkaji kembali tawaran Vietnam untuk membebaskan 6.000-15.000 tawanan perang. Bila Hanoi memang serius dalam hal ini, pemerintahan Reagan bersedia menampung ribuan orang yang sampai kini maslh mendekam dalam kamp-kamp reedukasi Vietnam. Masalah sisa tawanan perang ini pertama dilontarkan menlu Vietnam Nguyen Co Thach, dua tahun lalu. Pemerintahnya, menurut Co Thach, akan membebaskan semua tawanan peran jika AS membuka pintu untuk mereka. Selang setahun imbauan itu diulang oleh Perdana Menteri Pham Van Dong. Dalam suatu wawancara ia berkata, "Kami tidak keberatan jika orang-orang di kamp besok berangkat ke AS. Tapi, apa boleh buat, Washington menolak saran kami karena lebih suka melihat para penjahat itu berkeliaran bebas di Vietnam, bukan di AS." Benarkah tudingan itu? Pemerintahan Reagan meragukan tawaran kedua pemimpin Vietnam itu, terutama karena Palang Merah Internasional tidak diizinkan meninjau kamp-kamp yang dimaksud. Juga Hanoi tidak pernah menyerahkan daftar nama tawanan - sesuatu yang mutlak bagi Washington. Tapi atas desakan beberapa anggota Kongres, soal tawanan akan dibahas lagi. Kasus ini dijadikan ujian bagi AS untuk mengecek "ketulusan" Hanoi. Menlu George Shultz, Selasa ini, membahas perincian pengembalian tawanan dalam sidang komite Kongres. Sementara itu, banyak pula pejabat tinggi AS yang tidak percaya pada Hanoi. Tanpa mengindahkan sikap mereka, Pembantu Menlu Paul Wolfowitz berkata, "Saya pribadi merasa bahwa tidak ada yang lebih layak masuk ke AS kecuali mereka yang hidup menderita di penjara karena hubungannya di masa lampau dengan kita. Membebaskan para tawanan perang adalah salah satu tujuan utama kami."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus