ADEGAN yang mirip film koboi itu terjadi di kereta bawah tanah New York menjelang Natal, bulan lalu. Peristiwanya bermula dari uang lima dolar. Namun, reaksi pers menjalar sampai ke London, Tokyo, dan sebagian besar ibu kota di seantero dunia. Di AS sendiri, para wali kota dan gubernur mengalami guncangan. Bahkan, pekan lalu, Presiden Ronald Reagan merasa perlu memberi keterangan kepada wartawan. Pada hari naas itu, Hugo Goetz, 37, berniat pulang ke apartemennya. Di dalam kereta yang sedang meluncur, ia didekati seorang pemuda berkulit hitam dan dimintai uang lima dolar. Di belakang pemuda ini, menurut Goetz, berdiri tiga pemuda hitam lagi. Keempatnya berusia sekitar 18-19 tahun. Tiga di antara mereka membawa obeng yang diruncingkan. "Lima dolar?" tanya Goetz. Ia merogoh saku. "Ini, terimalah!" Dari balik saku itu muncul sepucuk pistol yang langsung menyalak. Keempat pemuda tadi roboh satu per satu. Dan Goetz, ahli elektrik yang bekerja lepas itu, meloncat keluar di stasiun berikutnya, dan hilang ditelan kegelapan. Sebagian pers menjuluki Goetz "pahlawan rakyat", dan membandingkannya dengan Alan Ladd di dalam film Shane (1953) atau Charles Bronson di dalam film Death Wish (1974). "Tindakannya membangkitkan tudingan rakyat terhadap polisi yang tidak dapat melindungi warga, serta hakim dan jaksa yang suka meringankan hukuman atau membebaskan penjahat," tulis Mary McGrory di harian Washington Post. Guardian Angels, serikat pemuda baret merah yang secara sukarela membantu polisi menjaga keamanan stasiun kereta bawah tanah, unjuk perasaan menuntut pembebasan Goetz - yang menyerah sembilan hari setelah peristiwa. Seorang penduduk New York menyediakan US$ 50 ribu sebagai jaminan agar penembak itu tidak ditahan sebelum diadili. "Saya doakan supaya engkau tidak pernah menangkapnya," kata seorang pene lepon kepada polisi, ketika para hamba wet belum mencium jejak Goetz. Tetapi, para pejabat dan penegak hukun tentu saja tidak membenarkan Goetz. "Jangan mengagung-agungkan orang yang main hakim sendiri," seru Reagan kepad masyarakat. Sebelumnya, wali kota New York, Edward Koch, dan gubernur negara bagian, Mario Cuomo, sudah mengimbau hal yang sama. Namun, Reagan juga menyatakan, "Dapat mengerti frustrasi rakyat yang selalu merasa terancam jiwanya, dan melihat hukum dan ketertiban tidak banyak berbuat untuk melindungi mereka." Kereta bawah tanah New York meman terkenal brengseknya. Stasiun-stasiunnya penuh dengan pengemis, anak nakal, dan penjahat. Pada sepuluh bulan pertama 1984 misalnya, tercatat 12 ribu tindak kejahatan Pada 1960-an, tiap kereta dikawal seorang polisi. Belakangan, karena penyusutan anggaran, hanya sesekali polisi tampak di lorong-lorong bawah tanah itu. Tidak heran bila makin banyak orang meminta perlindungan dari keamanan swasta Menurut sebuah penelitian, jumlah polisi AS kini hanya separuh dari jumlah petugas keamanan swasta. Sementara anggaran polisi negara hanya US$ 15 milyar setahun, anggaran "polisi partikelir" US$ 20 milyar setahun. Sekitar 90% dari 500 perusahaan utama AS mengandalkan penjagaan keamanan pada satpam mereka masing-masing. Mungkinkah latar belakang ras ikut membela Goetz, yang berkulit putih? Agaknya, tidak. Pembawa plakat dalam unjuk perasaan Guardian Angels malah anak-anak hitam. Mereka juga aktif mengumpulkan dana untuk membela Goetz. Apalagi, keempat tertembak, yang kini dalam keadaan koma dikenali sebagai bromocorah yang juga sedang terlibat perkara kriminal lain. Dari mana Goetz mendapat pistol? Empat tahun lalu, ternyata, lelaki pendiam ini pernah dirampok dan dipukuli. Ketika itu "Saya diperiksa pengadilan enam jam, sementara para perampok hanya ditanyai 2,5 jam, lalu dilepas," ceritanya. Goetz kemudian mengajukan permohonan memiliki senjata api, tapi ditolak. Akhirnya, ia membeli senjata itu secara gelap di negara bagian lain. Tuduhan memiliki senjata api gelap itulah yang pertama akan ditimpakan kepadanya. Tetapi, bila korban meninggal, tuduhan bisa meningkat menjadi pembunuhan. Semuanya akan banyak tergantung pada penilaian dewan juri, yang dipilih secara acak. Karena itu, masyarakat percaya bahwa Goetz bakal dinyatakan tidak bersalah. Soalnya, para anggota juri juga berasal dari lapisan yang banyak merasakan ancaman keselamatan. Sementara itu, keempat pemuda yang tertembak itu sudah berhasil pula mengumpulkan uang dari media massa yang menggali cerita mereka. Seorang di antara mereka menerima US$ 300 dari majalah National Enquirer, seorang lainnya mengantungi US$ 125 dari harian New York Post.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini