Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tentara Israel Membunuh Ibu Hamil 8 Bulan di Tepi Barat

Shalabi seorang ibu hamil delapan bulan dia ditembak oleh tentara Israel. Janin dalam kandungannya pun tak bisa diselamatkan.

9 Februari 2025 | 20.51 WIB

Warga Palestina berjalan di samping mesin berat dan kendaraan lapis baja di jalan yang rusak saat mereka meninggalkan kamp Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, 22 Januari 2025. Reuters/Raneen Sawafta
Perbesar
Warga Palestina berjalan di samping mesin berat dan kendaraan lapis baja di jalan yang rusak saat mereka meninggalkan kamp Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, 22 Januari 2025. Reuters/Raneen Sawafta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sundos Jamal Mohammed Shalabi, seorang ibu hamil, 23 tahun, tewas dibunuh oleh tentara Israel pada Minggu, 9 Februari 2025, di kamp pengungsian Nur Shams di Tepi Barat yang dikuasai Israel. Kejadian ini dibenarkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Shalabi diketahui sedang hamil delapan bulan saat dia ditembak oleh tentara Israel. Janin dalam kandungannya pun tak bisa diselamatkan. Sedangkan suami Shalabi, dalam kondisi kritis. Detail bagaimana Shalabi bisa sampai terbunuh, masih belum diketahui pasti. Sedangkan militer Israel masih belum mau berkomentar perihal ini.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kantor berita Palestina mewartakan sejumlah saksi mata menceritakan Shalabi dan suaminya ditembak oleh tentara Israel saat mereka hendak meninggalkan rumah mereka. 

Militer Israel sebelumnya mengatakan sedang memperluas operasi operasi pemberantasan terorisme di utara Tepi Barat sampai ke Nur Shams yakni sebuah kamp pengungsi yang dekat Kota Tulkarm di Palestina. Aparat kepolisian dan anggota intelijen Israel sudah memulai operasi pemberantasan ini di Jenin pada 21 Januari 2025, yang digambarkan oleh otoritas sebagai sebuah operasi militer skala besar. 

Israel juga telah memperluas operasinya sampai ke Tulkarm, Al Faraa dan Tamun dengan alasan mengincar militan. Israel memandang Tepi Barat sebagai bagian dari medan tempur untuk melawan kelompok-kelompok yang didukung Iran. Tel Aviv meluncurkan operasi pemberantasan terorisme ini setelah melakukan gencatan senjata di perang Gaza melawan kelompok Hamas. Ribuan warga Palestina mengungsi ke Tepi Barat buntut dari perang Gaza dan wilayah itu yang rata dengan tanah. 

Menanggapi ketegangan yang meningkat di Tepi Barat, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, meminta agar digelar sidang darurat Dewan Keamanan (DK) PBB. Menurutnya, sidang ini secepatnya harus dilaksanakan untuk menghentikan serangan Israel terhadap warga Palestina.

Selain itu, Abbas menyoroti kebijakan pembunuhan yang diterapkan Israel yang telah menyebabkan kematian pada puluhan warga Palestina. Menurutnya ini merupakan cara Israel untuk mengusir warga Palestina dari tanah air mereka. Ia mendesak PBB untuk segera turun tangan dan bertanggung jawab dalam memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina. Abbas juga menyerukan kepada pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengambil tindakan

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus