Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel menarik beberapa brigade dari Lebanon selatan di tengah ekspektasi kemungkinan gencatan senjata dalam waktu dekat, menurut media Israel pada Selasa, 5 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip Al Jazeera, harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa tentara Israel telah menarik beberapa brigade dari Lebanon selatan di tengah-tengah kemajuan dalam upaya mencapai kesepakatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip sumber-sumber informasi, surat kabar tersebut mengatakan bahwa para pejabat yang terlibat dalam negosiasi menilai kesepakatan akan tercapai dengan Hizbullah dalam waktu satu setengah sampai dua minggu.
Sementara itu, pasukan Israel sedang menunggu keputusan dari eselon politik di Yerusalem, kata surat kabar itu.
Surat kabar tersebut tidak menyebutkan jumlah brigade yang telah ditarik dari Lebanon selatan.
"Operasi darat diperkirakan akan berlanjut selama beberapa minggu lagi, sementara tentara Israel menunggu keputusan dari kepemimpinan politik," kata pernyataan itu.
Harian ini juga melaporkan perkembangan mengenai dokumen tambahan untuk perjanjian gencatan senjata.
"Dokumen ini akan menjamin kebebasan Israel untuk melakukan aksi militer di Lebanon selatan jika mekanisme gencatan senjata gagal," demikian pernyataannya.
Tidak ada komentar langsung dari Hizbullah atas laporan tersebut.
Pada Senin, Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, mengatakan bahwa Israel telah menolak semua solusi yang diusulkan untuk gencatan senjata karena mereka terus melanjutkan serangan di seluruh Lebanon, Anadolu melaporkan.
Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengatakan pada Jumat bahwa tentara sudah mendekati akhir fase intensif operasi daratnya di Lebanon selatan dan sedang mempersiapkan pemindahan pasukan di tengah-tengah perundingan gencatan senjata.
Israel telah meningkatkan kampanye udaranya di Lebanon sejak akhir September terhadap apa yang diklaimnya sebagai target-target Hizbullah dalam sebuah eskalasi dari peperangan lintas batas selama setahun antara Israel dan kelompok Lebanon sejak dimulainya serangan brutal Israel di Jalur Gaza.
Lebih dari 3.000 orang telah terbunuh dan hampir 13.500 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel memperluas konflik dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober tahun ini.
Pilihan Editor: Hamas: Pemilu AS tidak Berpengaruh pada Gaza