Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Thailand Incar Keanggotaan BRICS dan OECD

Thailand mengincar keanggotaan di BRICS pada pertemuan puncak selanjutnya dan sedang menyusun peta jalan aksesi OECD.

21 Juni 2024 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasar Terapung di Bangkok, Thailand (Pixabay)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Thailand pada Kamis, 20 Juni 2024, mengutarakan harapan bisa menjadi anggota organisasi negara-negara berkembang BRICS pada konferensi tingkat tinggi (KTT) organisasi tersebut yang akan digelar di Rusia pada Oktober mendatang. Selain BRICS, Bangkok juga menyatakan minat untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Nikorndej Balankura mengatakan pihaknya telah mengajukan permintaan resmi untuk bergabung dengan BRICS pada pertemuan menteri luar negeri BRICS yang berlangsung 10 – 11 Juni lalu di Nizhny Novgorod, Rusia. BRICS merupakan sebuah organisasi antarpemerintah yang dibentuk pada 2006. Awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India dan Cina, BRICS kemudian diikuti Afrika Selatan setahun setelah KTT pertamanya pada 2009.

Kelompok ini mulai memperluas keanggotaannya tahun lalu, berupaya menantang tatanan dunia yang didominasi Barat dengan bergabungnya Etiopia, Iran, Mesir, Argentina, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Menurut Rusia, sekitar 30 negara telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan BRICS, termasuk Thailand, Sri Lanka dan Vietnam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami berharap mendapat tanggapan positif dan diterima menjadi anggota BRICS segera setelah KTT berikutnya diadakan di Rusia,” ujarnya, seperti dikutip oleh Reuters.
 
Thailand juga menyatakan keinginan untuk bergabung dengan OECD, setelah diundang oleh kelompok yang berbasis di Paris itu untuk membuka diskusi aksesi.
 
“Kami sedang menyusun peta jalan aksesi, kondisi dan jangka waktu sejalan dengan instrumen OECD,” kata Nikorndej, seraya menambahkan bahwa tidak ada batas waktu yang ditentukan untuk bergabung dengan klub negara-negara ekonomi maju tersebut.
 
Nikorndej mengatakan dengan memulai permohonan keanggotaan OECD sekarang, maka ini akan bermanfaat bagi Thailand. Di antara manfaat itu adalah membantu menarik investasi asing, menghasilkan pendapatan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
 
Pengumuman Thailand datang hanya beberapa hari setelah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan negaranya telah memutuskan untuk mengajukan keanggotaan ke dalam BRICS, dan akan segera memulai proses formal untuk mendaftar. Sementara itu Indonesia, salah satu negara tetangga Thailand lainnya, sedang bersiap untuk bergabung dengan OECD setelah menerima peta jalan aksesi pada Mei lalu. Pemerintah Indonesia mengatakan mereka akan melakukan penilaian mandiri untuk memastikan kesesuaian dengan persyaratan OECD dan akan menyusun nota awal sebagai syarat keanggotaan.
 
REUTERS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus