PEKING telah menjatuhkan pilihan kepada Ketua Partai Komunis Uni
Soviet sebagai orang yang pantas menerima gelar "pada berbusana
terbaik" untuk tahun 1977. "Pilihan" ini disiarkan oleh Radio
Peking pada siaran dalam negeri 6 April yang lalu.
Radio Peking memberitakan pula bahwa Brezhnev merupakan orang
yang sangat apik dan sangat memperhatikan pakaian dan cara
mengenakannya. Ia memesan pakaian-pakaiannya dari
penjahit-penjahit Itali terkenal dan membeli sepatunya dari
tukang-tukang sepatu Swiss yang hanya bekerja atas pesanan.
"Tuan Brezhnev sangat terkenal sebagai orang yang tergila-gila
pada pakaian dan cara berpakaian Barat, dan ia selalu mengenakan
pakaian model mutakhir". Demikian kata Radio Peking dalam siaran
yang dipancarkan ke seluruh negeri dan ditujukan kepada "kelas
pekerja" - yang semuanya mengenakan pakaian seragam biru yang
gedombrangan.
"Tuan Brezhnev", tambahnya pula, "sedang memperkenalkan suatu
gaya yang dimaksud untuk membawa masuk simbol kebudayaan Barat
dekaden ke Moskow dan ke seluruh Rusia". Yang dimaksud dengan
simbol "dekadensi kapitalis" itu adalah celana cutbrai dan rok
mini yang akhir-akhir ini, menurut Radio Peking, sedang populer
di Uni Soviet.
Kelas Pekerja
Lenin dan Stalin bisa bangkit dari kuburnya, demikian tambah
siaran tersebut. Kruschev pun, orang yang mendahulu Brezhnev
jadi revisionis, selama hidupnya tak pernah mengkhianati pakaian
longgar yang telah lama jadi simbol kelas pekerja Uni Soviet.
Jadi Brezhnev benar-benar brengsek - bagi Peking.
Dikatakan pula dalam siaran tersebut, kelakuan media massa
Soviet yang "mempromosikan secara terbuka" mode Barat ini, dan
dengsn demikian telah membantu generasi muda Soviet dalam
"mengkorup" diri mereka sendiri. Menurut Peking, adanya
rengat-rengat semacam ini dalam komunisme telah membuka
lebar-lebar gerbang untuk menyambut kedatangan kapitalisme.
"Akibatnya para produsen pakaian jadi Amerika sedang melihat
kepada Uni Soviet sebagai-daerah pemasaran potensiil untuk
barang dagangan mereka".
Tuduhan Radio Peking ini idak dibuat-buat. Semua orang tahu
bahwa celana-celana jean cutbrai secara diam-diam banyak
diperdagangkan di Moskow dan kota-kota besar Rusia lainnya.
Sebuah jean bermerek dagang Lee, Levis, Maveric atau merek-merek
terkenal lainnya di pasaran gelap Moskow bisa laku seharga 100
rubel atau 30 dolar Amerika. Dan ini harga 4 tahun yang lalu.
Hendrick Smith, pengaran buku terkenal The Russians yang
baru-baru ini terbit - yang antara lain menceritakan korupsi
dalam masyarakat komunis Soviet - menulis hasil-hasil
obrolannya dengan orang-orang kebanyakan Uni Soviet. Di Barat
celana jean dipakai oleh anak-anak muda sebagai lambang protes
dan perlawanan terhadap esablishment. Tapi di Uni Soviet
katanya - memiliki dan mengenakan sebuah jean berarti suatu
kemewahan dan simbol status.
Dalam buku itu Brezhnev juga digambarkan sebagai seorang yang
sangat senang dengan mobil mewah dan kesenangan-kesenangan
"burjuis" lainnya. Brezhnev memiliki lebih dari lima mobil mewah
dengan merek-merek terkenal seperti Roll Royce Silver Cloud,
Citroen Maserati, Lincoln, Mercedez Benz dan Cadillac. Dan ia
senang ngebut dengan mobil-mobil itu di atas jalan-jalan raya
yang licin di Moskow. Mobil-mobil itu konon merupakan hadiah
dari para pemimpin negara asing.
Serangan Peking terhadap Uni Soviet dan Brezhnev ini seolah-olah
mengingatkan bahwa semua orang pasti mempunyai
keinginan-keinginan "kapitalis" atau "burjuis" semacam ini.
Chiang Ching pun, itu tokoh radikal yang sekarang jadi
bulan-bulanan kutukan, punya villa mewah, memelihara anggrek,
berpakaian Barat dan menyimpan sekumpulan film-film Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini