Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius tiba di Kyiv, Ukraina pada Selasa pekan ini. Lawatan itu dimaksudkan untuk menyampaikan sinyal dukungan Eropa menjelang pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, sosok yang telah mendorong perundingan cepat untuk mengakhiri perang Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hal pertama dan terpenting adalah menjelaskan secara psikologis dan politis bahwa kami akan terus mendukung Ukraina," kata Pistorius saat tiba di Kyiv, Selasa, 14 Januari 2025, dikutip dari Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pistorius akan bertemu dengan pemerintah Ukraina untuk membahas bantuan lebih lanjut dan akan menilai situasi militer.
Kunjungan Pistorius, yang juga dimaksudkan untuk mengisyaratkan dukungan Berlin bagi Kyiv menjelang pemilihan umum Jerman bulan depan, dilakukan kurang dari seminggu sebelum Trump akan dilantik untuk masa jabatan kedua sebagai presiden AS pada 20 Januari mendatang.
Trump mengatakan ia akan segera menyelesaikan perang di Ukraina dan telah mengkritik skala dukungan AS bagi Kyiv.
Pistorius, anggota Partai Sosial Demokrat Kanselir Olaf Scholz, mengatakan bahwa Ukraina membutuhkan dukungan karena Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha untuk mengejar ketertinggalan sebanyak mungkin sebelum 20 Januari dengan harapan adanya perundingan gencatan senjata.
Jerman merupakan salah satu pendukung militer utama Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.
Ada perdebatan di Jerman mengenai dukungan Berlin untuk Ukraina menjelang pemilihan umum Jerman pada 23 Februari, khususnya karena presiden Trump yang akan datang memberikan tekanan pada Eropa untuk meningkatkan pertahanannya sendiri.
KTT NATO di Den Haag pada akhir Juni akan membahas peningkatan target belanja militer aliansi pertahanan yang ada sebesar 2 persen dari PDB nasional, dengan 3 persen diusulkan oleh beberapa ahli sebagai salah satu target baru yang potensial.
Trump baru-baru ini mendesak target 5 persen.
Pistorius juga berencana untuk melanjutkan pembicaraan yang dimulai selama kunjungannya ke Polandia sehari sebelumnya, di mana dia bertemu dengan rekan-rekannya dari Jerman, Polandia, Inggris, Prancis, dan Italia.
Dia mengatakan akan membahas masalah kerja sama industri untuk produksi senjata di Ukraina, termasuk cara mendukung Kyiv dalam meningkatkan kapasitas dan menyelesaikan usaha patungan.
Pilihan Editor: Jerman Tak Mau Kirim Tentara untuk Bertempur di Perang Ukraina