Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah satu tahun menjabat, Presiden Vietnam Vo Van Thuong lengser dari jabatannya dengan mengumumkan pengunduran diri pada media pemerintah, Rabu 20 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Tempo, Presiden yang terpilih 2 Maret 2023 itu telah melakukan "pelanggaran dan kekurangan" hingga ia mengundurkan diri. Permohonannya secara sigap diterima oleh Komite Sentral Partai, sebuah badan pengambil keputusan tertinggi di Vietnam yang dikuasai Partai Komunis, terlebih negara itu sedang melakukan pembersihan besar-besaran terhadap korupsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mundurnya Thuong terjadi ketika Vietnam mengalami pergolatan politik akbar. Presiden sebelumnya, Nguyen Xuan Phuc juga dipecat atas tuduhan Partaidengan menyebutnya "pelanggaran dan perbuatan salah" dalam apa yang dilihat sebagai eskalasi besar dari penindakan korupsi.
Thuong kemudian mengundurkan diri beberapa hari setelah polisi Vietnam mengumumkan penangkapan mantan kepala provinsi Quang Ngai di Vietnam tengah atas dugaan korupsi satu dekade lalu, yang menjabat saat Thuong menjadi ketua partai di sana.
Kantor Berita Vietnam (VNA) mengatakan pria 53 tahun ini telah melanggar “peraturan” yang tidak disebutkan dan gagal memberikan contoh yang tepat sebagai kepala negara.
“Pelanggaran dan kekurangan Kamerad Vo Van Thuong telah menimbulkan opini publik yang buruk, berdampak pada reputasi Partai, Negara, dan dirinya sendiri secara pribadi,” kata VNA. Sadar sepenuhnya akan tanggung jawabnya kepada Partai, Negara, dan Rakyat, ia mengajukan pengunduran diri dari jabatannya.
Thuong secara luas dianggap dekat dengan Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong yang sudah lanjut usia, tokoh paling berpengaruh di Vietnam dan arsitek utama kampanye anti-korupsi.
Sebelum Phuc, hanya satu presiden Partai Komunis yang pernah mengundurkan diri, dan itu karena alasan kesehatan.
Di Vietnam, meskipun presiden adalah kepala negara, kekuasaan sebenarnya berada di tangan Sekretaris Jenderal partai Nguyen Phu Trong, yang dianggap sebagai arsitek di balik upaya antikorupsi, yang telah terbukti populer di kalangan masyarakat Vietnam.
Janji Vo Van Thuong Saat Pengangkatannya Tahun Lalu
Majelis Nasional Vietnam pada Kamis 2 Maret 2023 sepakat memilih Vo Van Thuong sebagai presiden baru. Terpilihnya Thuong menjadi perombakan kepemimpinan tertinggi negara itu di tengah kampanye anti-korupsi yang meluas. Thuong terpilih dengan 98,38 persen suara, menurut portal online parlemen.
Sebagian besar peran presiden di Vietnam hanya seremonial, tetapi jabatan ini merupakan salah satu dari empat posisi politik teratas di negara Asia Tenggara itu. Sebelumnya, Thuong dinominasikan Partai Komunis selaku partai yang paling berkuasa sebagai presiden.
Dalam pidato pertamanya di parlemen sebagai presiden baru, Thuong mengatakan dia akan "tegas" melanjutkan perang melawan korupsi.
"Saya akan benar-benar setia kepada tanah air, rakyat, dan konstitusi, berjuang untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh partai, negara, dan rakyat," kata Thuong dalam pernyataan yang disiarkan di televisi pemerintah Vietnam.
KARUNIA PUTRI | NAUFAL RIDHWAN | SITA PLANASARI
Pilihan editor: Tersandung Skandal Korupsi, Presiden Vietnam Mundur Meski Baru Setahun Berkuasa