Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tiga Warga Palestina di Tepi Barat Tewas akibat Operasi Militer Israel yang Intensif

Militer Israel menyebut tindakan yang mereka lakukan di Tepi Barat ini sebagai balasan atas tewasnya tiga warga Israel di dekat pemukiman Yahudi.

7 Januari 2025 | 21.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga Palestina berjalan di kamp pengungsi Al-Amari dekat Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 29 Oktober 2024. REUTERS/Mohammed Torokman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel membunuh sedikitnya tiga pejuang Palestina dalam operasi militer Israel yang intensitasnya ditingkatkan di seluruh wilayah Tepi Barat pada Selasa, 7 Januari 2025. Militer Israel menyebut tindakan ini sebagai balasan atas tewasnya tiga warga Israel di dekat pemukiman Yahudi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Reuters, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang pemuda 18 tahun tewas semalam dalam serangan udara Israel di Tamun, sebuah kota di timur laut kota Nablus. Sementara, seorang laki-laki 40 tahun ditembak mati di desa terdekat, Taluza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Militer Israel mengatakan setelah bentrokan dengan pejuang Palestina di daerah Tamun, pesawat tempurnya menyerang dan menewaskan dua pejuang. Kantor berita WAFA melaporkan seorang warga Palestina kedua tewas dalam serangan di Tamun.

Militer Israel membenarkan pejuang palestina ketiga tewas dalam baku tembak di Taluza dan beberapa ditangkap dalam berbagai insiden. Kelompok Hamas mengonfirmasi laki-laki yang tewas di Taluza adalah salah satu anggotanya.

Sementara itu, WAFA melaporkan serangan balas dendam oleh pemukim Yahudi yang disebut telah membakar sebuah kendaraan semalam dan menyerang sebuah desa di Palestina.

Kekerasan di Tepi Barat meningkat seiring dengan perang Gaza yang berkecamuk selama 15 bulan antara Israel dan Hamas. Pembunuhan terhadap anggota Hamas juga meningkat yang dilakukan Tel Aviv lewat serangan di darat dan serangan udara, dan peningkatan serangan oleh pemukim Yahudi.

Ratusan warga Palestina dan puluhan warga Israel telah terbunuh. Faksi-faksi Palestina yang berseteru juga telah bentrok dalam sebulan terakhir. Pertumpahan darah menimbulkan kendala lain bagi mediator internasional yang mencoba menyegel gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera di Gaza sebelum Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menjabat pada 20 Januari 2025.

Setelah pembunuhan tiga warga Israel pada Senin, 6 Januari 2025, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan pejabat senior militer dan keamanan. Dia menyetujui serangkaian "tindakan ofensif dan defensif" di Tepi Barat serta tindakan untuk menangkap mereka yang membunuh warga Israel. 

WAFA mewartakan militer Israel telah mendirikan lebih banyak pos pemeriksaan dan penutupan jalan, dan melakukan peningkatan serangan dan penggerebekan. 

Tepi Barat telah diduduki sejak direbut oleh Israel dalam perang Arab-Israel pada 1967. Palestina menginginkan Tepi Barat menjadi bagian dari negara merdeka di masa depan, tetapi perluasan pemukiman Yahudi dan perang Gaza telah memperumit situasi di tengah kekhawatiran bahwa Israel berencana untuk secara resmi mencaplok wilayah tersebut.

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus