Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jeju Air Pangkas Hampir 1.880 Penerbangan Usai Kecelakaan Maut

Jeju Air Co mengumumkan bahwa pihaknya akan memangkas hampir 1.880 penerbangan pada kuartal pertama 2025.

8 Januari 2025 | 19.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Puing-puing pesawat Jeju Air Korea Selatan saat matahari terbit di Bandara Internasional Muan, di Muan, Korea Selatan, 31 Desember 2024. REUTERS/Kim Hong-Ji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Korea Selatan Jeju Air Co mengumumkan bahwa pihaknya akan memangkas hampir 1.880 penerbangan pada kuartal pertama 2025. Seperti dilansir Yonhap dan dikutip Korea Times, langkah ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan operasional menyusul kecelakaan maut penerbangan Boeing 737-800 miliknya baru-baru ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maskapai penerbangan berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan itu, dalam siaran persnya, Rabu 8 Januari 2025, mengatakan pihaknya berencana mengurangi 1.878 penerbangan yang terdiri atas 838 rute domestik dan 1.040 rute internasional, selama musim dingin hingga Maret.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih lanjut juru bicara perusahaan itu, yang dihubungi melalui telepon, mengatakan pihaknya juga berencana memangkas tambahan 30 penerbangan dalam waktu dekat, sehingga total pengurangan penerbangan melebihi 1.900 pada kuartal pertama.

Pesawat Boeing 737-800, yang berangkat dari Ibu Kota Thailand, Bangkok, menuju Muan di Korea Selatan bagian barat daya, dengan membawa 181 penumpang dan awak pesawat pada 29 Desember 2024 mengalami kecelakaan ketika mendarat darurat di Bandara Muan.

Pesawat nahas itu meledak menjadi kobaran api setelah menabrak struktur semacam tanggul. Sebanyak 179 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, hanya dua korban selamat yaitu awak kabin yag duduk di ekor pesawat.

Penyelidik telah menunjuk kemungkinan penyebab dari insiden fatal tersebut, termasuk serangan burung, kerusakan roda pendaratan, dan penghalang beton di landasan pacu.

Adapun penyelidik telah berhasil mengamankan rekaman suara dari alat perekam suara kokpit (CVR) pesawat Jeju Air yang mengalami kecelakaan itu, kata pejabat Pemerintah Korea Selatan, Kamis pekan lalu.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi menyatakan bahwa penyelidik telah menyelesaikan konversi data dari CVR pesawat B737-800 Jeju Air menjadi rekaman suara.

“CVR tersebut berisi hingga dua jam rekaman, dan kami telah mengamankan data dalam kapasitas maksimum,” ujar pihak kementerian.

Pihak berwenang akan mulai menganalisis rekaman suara tersebut dan menyusun transkrip percakapannya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus