Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada 13 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang pasien penerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama di dunia pada Maret lalu, meninggal. Richard Slayman menjalani operasi cangkok ginjal babi selama empat jam dan sukses di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat. Dia keluar dari rumah sakit selang dua pekan kemudian pada April.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Slayman meninggal mendadak. Pihak rumah sakit telah memastikan hal tersebut tidak ada hubungannya dengan transplantasi ginjal babi yang diterimanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diurutan kedua top 3 dunia adalah berita tentang Majelis Umum PBB yang pada Jumat, 10 Mei 2024, mendukung resolusi upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB. Bukan hanya itu, Palestina juga diberikan hak-hak tambahan.
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. Pria Penerima Ginjal Babi Pertama di Dunia Akhirnya Meninggal
Seorang laki-laki berusia 62 tahun, Richard Slayman, telah membuat sejarah dengan menerima transplantasi ginjal babi hasil rekayasa genetika pertama di dunia pada Maret lalu. Dua bulan setelah transplantasi tersebut, Slayman tak mampu bertahan hingga akhirnya meninggal.
Slayman menjalani operasi cangkok ginjal babi selama empat jam dan sukses di Rumah Sakit Umum Massachusetts. Dia keluar dari rumah sakit selang dua pekan kemudian pada April. Meskipun penyebab kematian mendadaknya masih belum diketahui, rumah sakit telah memastikan bahwa hal tersebut tidak ada hubungannya dengan transplantasi ginjal babi yang diterimanya.
Slayman adalah warga Weymouth, Massachusetts, yang telah berjuang melawan diabetes tipe 2 dan hipertensi selama bertahun-tahun sebelum menerima transplantasi. Sebelum melakukan terobosan transplantasi ginjal babi, Slayman memiliki sejarah panjang dalam menangani diabetes tipe 2 dan hipertensi
Baca selengkapnya di sini
2. Hak Veto, Dimiliki Anggota Tetap DK PBB, Bisa Gagalkan Keanggotaan Negara Palestina dari Majelis Umum PBB
Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024, mendukung resolusi upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB dan memberikan hak-hak tambahan bagi Palestina. Resolusi itu diprakarsai oleh Uni Emirat Arab dan disahkan setelah 143 negara anggota PBB menyetujuinya.
Di sisi lain, resolusi tersebut diwanti-wanti Majelis Umum PBB dari Hak veto Amerika serikat selaku anggota tetap PBB. Bahkan, Duta Besar Cina untuk PBB Fu Cong pada Jumat, 10 Mei 2024, mengatakan pemerintahnya mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi resolusi Keanggotaan Penuh Palestina.
Dikutip dari jurnal Hak Veto Dewan Keamanan PBB Dalam Kaitan Dengan Prinsip Persamaan Kedaulatan yang dipublish di laman Ojs.unud.ac.id, hak veto merupakan hak istimewa yang dimiliki oleh anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) yakni Amerika Serikat, China, Inggris, Perancis dan Rusia. Hak tersebut diberikan sebagai apresiasi terhadap jasa dari kelima negara dalam memprakarsai berdirinya PBB.
Baca selengkapnya di sini
3. Bertahan selama Perang Gaza, Yahya Sinwar Menjadi Simbol Kegagalan Israel
Bertahannya Yahya Sinwar selama 7 bulan dalam perang di Gaza merupakan "lambang" dari kegagalan Israel. Pasukan Netanyahu telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, tetapi kepemimpinan senior Hamas sebagian besar masih utuh. Mereka gagal membebaskan sebagian besar tawanan yang ditangkap selama operasi Oktober, demikian dilaporkan The New York Times.
Sinwar, yang namanya secara harfiah berarti nelayan atau perajin kail dalam bahasa Arab, berada di puncak Operasi Banjir Al Aqsa ketika ia menghantam entitas penjajah Zionis.
Sebuah laporan yang ditulis oleh Reuters pada Desember mengingatkan kembali sebuah pidato yang dibuat oleh Sinwar pada 2022 yang secara tidak terduga meramalkan peristiwa Operasi Banjir Al Aqsa dalam pilihan kata-katanya. Dalam sebuah pidato yang ditujukan kepada pihak keamanan Israel pada 14 Desember dua tahun lalu, dalam sebuah upacara populer di Gaza untuk merayakan ulang tahun ke-35 berdirinya Hamas, al-Sinwar secara khusus mengancam Israel dengan "banjir" yang akan datang.
Baca selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini