Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Trump Menarik AS Keluar dari WHO, Apa Dampaknya?

AS adalah penyumbang dana terbesar bagi WHO yang sedang berjuang mengumpulkan uang untuk keadaan darurat akibat berbagai konflik dunia.

21 Januari 2025 | 21.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani dokumen perintah eksekutif dan pengampunan untuk terdakwa 6 Januari di Oval Office di Gedung Putih, Washington, 20 Januari 2025. REUTERS/Carlos Barria

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Baru dilantik, Senin, 20 Januari 2025, Presiden AS Donald Trump langsung memberikan kejutan kepada dunia. Dilansir Reuters, Ia menarik AS keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai kemampuan badan PBB tersebut untuk memerangi penyakit dan merespons keadaan darurat di seluruh dunia tanpa penyandang dana terbesarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut ini adalah fakta-fakta mengenai pendanaan AS untuk kesehatan global dan implikasi potensial dari langkah Trump, yang dapat diikuti dengan pemotongan lebih lanjut terhadap kontribusi internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Donor Terbesar

AS menyumbang sekitar 18 persen dana untuk WHO, yang sedang berjuang untuk mengumpulkan dana untuk keadaan darurat kesehatan dari Gaza hingga Ukraina. Anggaran dua tahun badan ini untuk 2024-2025 adalah $6,8 miliar (sekitar Rp111 triliun).

Pada periode tersebut, AS mendanai 75 persen program WHO untuk HIV dan penyakit menular seksual lainnya dan lebih dari separuh kontribusi untuk memerangi tuberkulosis, demikian data WHO menunjukkan.

AS sejauh ini merupakan donor kesehatan global terbesar di dunia, dengan menyumbangkan $15,8 miliar pada 2022, menurut Donor Tracker, sebuah platform yang melacak pendanaan pembangunan.

Traktat Pandemi

Trump juga skeptis terhadap negosiasi yang dipimpin WHO untuk perjanjian pascapandemi Covid-19 yang bertujuan untuk meningkatkan solidaritas global ketika ancaman kesehatan berikutnya menyerang.

Miliarder sekutu Trump, Elon Musk, mengatakan bahwa negara-negara seharusnya tidak "menyerahkan wewenang" kepada WHO. AS akan menghentikan negosiasi perjanjian tersebut sementara proses penarikan diri berlangsung.

Staf Jenewa

Perintah Trump juga mengatakan bahwa staf dan kontraktor AS yang bekerja dengan WHO akan ditarik dan dipindahkan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah bekerja sama dengan WHO, menempatkan sekitar 30 staf di Jenewa dan berkolaborasi dalam penelitian dan wabah.

Ada juga sejumlah Pusat Kolaborasi WHO di Amerika.

Pengawasan Penyakit

AS, seperti halnya negara-negara anggota WHO lainnya, merupakan bagian dari jaringan pengawasan influenza global yang diawasi oleh WHO.

Di antaranya, kelompok ini memberikan saran tentang komposisi vaksin flu musiman tahunan. Di luar pekerjaannya dengan WHO, AS juga mendanai banyak program kesehatan global lainnya.

AIDS

AS adalah penyandang dana utama dalam perang melawan HIV. Sebagian besar berasal dari PEPFAR, Rencana Darurat Presiden AS untuk Penanggulangan AIDS.

Program ini baru disahkan kembali oleh Kongres selama satu tahun pada tahun lalu setelah adanya klaim dari kalangan konservatif bahwa beberapa penerima dana mendukung aborsi. Otorisasi tersebut akan berakhir pada Maret.

Aborsi

Pada masa jabatannya yang terakhir, Trump memberlakukan kembali apa yang disebut "Kebijakan Kota Meksiko", yang mengharuskan badan amal asing yang menerima dana keluarga berencana AS untuk menyatakan bahwa mereka tidak menyediakan aborsi atau memberikan nasihat tentang aborsi.

Dia memperluas kebijakan tersebut, yang dikenal oleh para kritikus sebagai "aturan lelucon global", dengan menindak badan amal yang mendanai kelompok-kelompok lain yang mendukung aborsi. Trump juga memotong dana untuk Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA), yang menangani kesehatan reproduksi.

Vaksin

Dengan dinominasikannya Robert F. Kennedy Jr yang skeptis terhadap vaksin sebagai menteri kesehatan, pendekatan pemerintahan Trump terhadap vaksinasi baik di dalam negeri maupun internasional menjadi tidak jelas.

Namun, selama pemerintahan Trump yang terakhir, kontribusi untuk kelompok vaksin global Gavi tetap sama seperti di bawah pendahulunya yang berasal dari Partai Demokrat dan penggantinya di Gedung Putih.

Pendanaan juga tetap pada tingkat yang sama untuk Dana Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria, pemain utama kesehatan global lainnya.

Penelitian dan Tanggapan

Badan-badan kesehatan di Amerika Serikat merespons keadaan darurat dan wabah di seluruh dunia, serta menetapkan norma dan standar untuk obat-obatan dan keamanan melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) dan CDC.

National Institutes of Health adalah salah satu pusat penelitian terkemuka di dunia dan mendanai pekerjaan kesehatan global di seluruh dunia, mulai dari upaya memerangi cacar air hingga Ebola.

Peran global AS di bidang-bidang ini di bawah pemerintahan Trump masih belum jelas, dan kemungkinan besar akan ditentukan oleh berbagai peristiwa dan prioritas. Sebagai contoh, Trump membentuk Operation Warp Speed, untuk mengerjakan vaksin Covid-19, selama pandemi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus