Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Trump Menganggap Mudah Mengalahkan Kamala Harris hingga Menuding Joe Biden

Belakangan nama Trump disoroti lagi, setelah aksi penembakan, ia akan bersaing menghadapi Kamala Harris

23 Juli 2024 | 16.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump makin menjadi sorotan setelah menjadi sasaran penembakan saat kampanye di Pennsylvania, pada Sabtu,13 Juli 2024. Trump selamat, tapi telinga kanannya cedera. Belakangan nama Trump disoroti lagi, karena ia akan bersaing menghadapi Kamala Harris, setelah Joe Biden menyatakan mundur sebagai calon presiden Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya akan melakukan segala daya saya untuk menyatukan Partai Demokrat—dan menyatukan bangsa kita—untuk mengalahkan Donald Trump dan agenda ekstremnya, Project 2025. Kita punya 107 hari hingga Hari Pemilihan. Bersama-sama, kita akan berjuang. Dan, bersama-sama, kita akan menang," pernyataan Kamala Harris dikutip dari NBC News.

Tentang Donald Trump

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Perdana Menteri Georgia Berpendapat

Dikutip dari Antara, Perdana Menteri Georgia Irakli Kobakhidze berpendapat soal peluang Donald Trump jika ia menang Pemilihan Presiden Amerika. “Kami tidak bisa ikut campur dalam pemilihan presiden di negara sebesar ini… Itu bukan urusan kami. Satu-satunya hal yang bisa dikatakan adalah jika Trump memenangkan pemilu ini, perang di Ukraina akan berakhir lebih cepat,” kata Kobakhidze kepada wartawan di ibu kota Georgia, Tbilisi, Senin, 22 Juli 2024.

2. Kamala Harris Mudah Dikalahkan

Trump mengatakan, Kamala Harris mudah dikalahkan dalam pemilihan umum presiden pada November 2024. Hal tersebut dikatakan Trump setelah Presiden Joe Biden mengundurkan diri sebagai kandidat dari Partai Demokrat, kemudian mendukung pencalonan Harris pada Ahad, 21 Juli 2024. “Harris akan lebih mudah dikalahkan dibandingkan Joe Biden,” kata Trump dalam wawancara dengan CNN.

3. Menuding Joe Biden

Trump dan tim kampanyenya menyerang Joe Biden setelah dia mengundurkan diri. Melalui unggahan di media sosial Truth Social, Biden disebut sebagai presiden terburuk dalam sejarah Amerika Serikat. "Tidak layak mencalonkan diri sebagai Presiden. Dan, tentu saja tidak layak untuk menjabat,” katanya di platform Turth Social dia. Trump dan Biden sebagian besar memperoleh hasil yang nyaris sama dalam jajak pendapat.

4. Kampanye

Pada Sabtu, 20 Juli 2024, Donald Trump mengadakan kampanye, setelah ia selamat dari percobaan pembunuhan sepekan lalu. Di Grand Rapids, Michigan, ia hadir bersama wakil presiden Senator Amerika Serikat dari Ohio, J.D. Vance. Dalam kampanyenya itu,ia menyerukan persatuan dan pemulihan nasional, dan juga keluhan serta serangan terhadap lawan-lawannya.

5. Konvensi Partai Republik

Meskipun baru mengalami percobaan pembunuhan yang mengakibatkan cedera, Trump tetap menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin. Di akun media sosialnya, Truth Social, Trump awalnya mengumumkan akan menunda perjalanannya ke Wisconsin setelah serangan penembakan. Namun, dia berubah pikiran. "Saya akan tetap berangkat ke Milwaukee sesuai jadwal pada pukul 15.30 sore hari ini. Terima kasih!" dikutip dari Antara pada Minggu 14 Juli 2024.

NABIILA AZZAHRA | SITA PLANASARI | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus