Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Paus Fransiskus Keluar dari RS, Langsung Doakan Rakyat Gaza

Paus Fransiskus muncul pertama kalinya kemarin. Ia pulang dari rumah sakit setelah lima pekan dirawat. Paus Fransiskus mendoakan Gaza.

24 Maret 2025 | 16.00 WIB

Paus Fransiskus memimpin Misa Kudus di kapel Rumah Sakit Gemelli di Roma, Italia, 16 Maret 2025. Kantor Pers Tahta Suci/via REUTERS
Perbesar
Paus Fransiskus memimpin Misa Kudus di kapel Rumah Sakit Gemelli di Roma, Italia, 16 Maret 2025. Kantor Pers Tahta Suci/via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus muncul di jendela rumah sakit Gemelli Roma untuk pertama kalinya pada Minggu, 20 Maret 2025. Ini adalah penampilan publik pertamanya setelah lima minggu dirawat.

Ia menyapa dan memberkati lebih dari 3.000 simpatisan yang berkumpul di halaman rumah sakit. Banyak dari mereka membawa bunga dan poster bertuliskan "selamat datang di rumah". Refleksi hari Minggu Paus Fransiskus dibacakan oleh komentator TV/radio dan disebarkan kepada wartawan. Dalam pesannya, Paus Fransiskus menyerukan penghentian penggunaan senjata.

Dalam sambutannya, Paus Fransiskus menyoroti penderitaan rakyat Gaza serta korban perang di seluruh dunia. Selama dirawat, Paus juga terus menyuarakan seruan perdamaian melalui teks-teks yang diterbitkan sebelum doa Angelus di Lapangan Santo Petrus.

Minggu ini, menjelang kepulangannya ke Casa Santa Marta untuk memulai dua bulan masa pemulihan, Paus Fransiskus berdoa bagi rakyat Palestina. Ia menulis, “Saya sedih dengan dimulainya kembali serangan berat Israel di Jalur Gaza, yang menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka. Saya menyerukan penghentian segera penggunaan senjata dan keberanian untuk melanjutkan dialog, agar semua sandera dapat dibebaskan dan gencatan senjata yang abadi dapat tercapai.”

Paus Fransiskus juga menekankan situasi kemanusiaan yang sangat serius di Gaza, meminta komitmen mendesak dari pihak-pihak yang bertikai dan komunitas internasional.

Di sisi lain, Paus Fransiskus mengungkapkan rasa syukur atas langkah-langkah menuju perdamaian di Kaukasus Selatan, di mana Armenia dan Azerbaijan sedang menuju perjanjian damai akhir. “Semoga ini menjadi tanda harapan,” ujarnya, “bahwa konflik lain juga dapat menemukan jalan resolusi melalui dialog dan niat baik.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum mengakhiri pesannya, Paus Fransiskus mengajak umat Katolik untuk bergabung dalam doa bagi perdamaian, terutama di Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan Republik Demokratik Kongo.

Paus Fransiskus juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua yang telah mendoakannya selama masa pemulihan. “Saya merasakan kedekatan Anda,” katanya dengan penuh kehangatan. Ia berterima kasih atas dukungan umat dan meyakinkan mereka bahwa ia juga terus mendoakan mereka.

Pilihan editor: MK Korea Selatan Batalkan Pemakzulan PM Han Duck-soo, Kembali Menjadi Penjabat Presiden


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus