Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Koenchanayo, Tuan Presiden. "Katakan permintaan maaf Anda dan kami akan mengatakan itu sudah cukup. Koenchanayo. Kami mungkin akan memaafkanmu." Pesan itu disampaikan oleh beberapa tokoh oposisi kepada Presiden Roh Moo-hyun ketika rencana pemecatan (impeachment) terhadap dirinya bergulir di Majelis Nasional sebulan lalu. Minta maaf secara terbuka punya pengaruh besar dalam tradisi politik Korea. Yang diperlukan Roh hanya kemauan mengatakannya di depan Majelis. Tapi presiden yang baru menjabat setahun itu tak mau melakukannya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo