Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ORANG-orang Melayu di Malaysia akhirnya lega kembali. Ancaman perpecahan politik yang dua pekan lalu dilontarkan oleh Bapak Malaysia, Tunku Abdul Rahman, dapat dimentahkan oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad dengan dukungan mayoritas anggota UMNO dan Barisan Nasional. Maka, dominasi politik puak Melayu, yang selama ini dikendalikan lewat UMNO, berkibar kembali. Masalah UMNO, yang baru-baru ini dinyatakan tak sah oleh Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur, Senin pekan lalu, tak lagi menjadi ganjalan. Mahathir mendirikan UMNO (baru), dan partai politik baru ml sudah dapat izin dari Kantor Pendaftaran Organisasi Massa. Bahkan 12 partai lainnya, yang bersatu dengan UMNO (lama) dalam Barisan Nasional, dapat menerima UMNO (baru) sebaga, pimpinan koalisi. "Tulang punggung Barisan Nasional sudahkembali ke tempatnya semula," ujar Datuk Lim Liong Sik, Ketua Malaysia Chinese Assoaation (MCA), organisasi terbesar setelah UMNO dalam Barisan Nasional. Perubahan dalam benteng politik orang-orang Melayu ini sebetulnya hanya terletak pada penambahan kata baru di belakang nama organisasi tersebut. Kini nama lengkap organisasi itu: Pertubohan Kebangsaan Melayu Bersatu (Baru) atau United Malays National Organization (New). Di luar itu, misalnya, isi anggaran dasar, praktis tak mengalami perubahan. Lalu mengapa perlu ditambahkan kata baru di belakang UMNO ? Perdana Menteri Mahathir belum memberikan alasan pasti. Apalagi, ketika mengumumkan UMNO (baru), Selasa lalu, ia masih menyatakan bahwa UMNO (lama) belum dicabut dari daftar organisasi massa, sehingga nama tetap boleh dipakai. Menurut ketentuan yang berlaku, sebuah ormas memang belum dinyatakan bubar sebelum pengadilan memerintahkan pencabutan. Kalau perintah itu sudah dikeluarkan, mereka bisa mendaftarkan diri kembali dengan nama baru. Pengurus UMNO (lama), kata Mahathir, sebenarnya sudah mengajukan pendaftaran kembali 9 Februari - sehari sesudah UMNO Malaysia di bawah pimpinan Tunku Abdul Rahman melakukan hal sama. Saat itu, nama yang diajukan adalah UMNO 88. -"Nama ditolak oleh Kantor Pendaftaran Ormas, karena UMNO belum dicabut dari daftar," ujar Mahathir. Karena itu, pendaftaran diulang pada 13 Februari, dengan nama seperti sekarang. Kepengurusan UMNO (baru) hampir tak berbeda dengan kepengurusan UMNO (lama). Kursi ketua dan wakil ketua tetap diduduki Datuk Seri Mahathir Mohamad dan Ghafar Baba-masing-masing menjabat perdana menteri dan deputi perdana menteri. Satu-satunya pengurus iqti yang tergusur adalah Datuk Sanusi Junid, yang menjabat sekretaris jenderal pada kepengurusan UMNO (lama). Ia digantikan oleh Menteri Penerangan Datuk Mohamad Rahmat. "Datuk Sanusi pekan lalu berangkat ke Amerika untuk berobat," ujar Mahathir. Penggantian Sanusi hampir bisa dipastikan berkaitan erat dengan kealpaannya mendaftarkan 30 ranting UMNO (lama) kelalaian yang kemudian melahirkan keputusan tak mengakui UMNO (lama) sebagai organisasi yang sah dari Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur. Atas kealpaannya itu, Sanusi ditekan oleh anggota pengurus lain untuk mengundurkan diri sebagai sekretaris jenderal. Satu-satunya yang meringankan kesalahan Sanusi, sehingga tidak dipecat dari keanggotaan partai, adalah kesediaannya mengirimkan surat pengakuan atas kelalaiannya kepada Kantor Pendaftaran Organisasi Massa, dan kepada masyarakat lewat sebuah konperensi pers. Bagaimana dengan UMNO Malaysia? Partai tandingan buatan Tunku Abdul Rahman tak berkutik sama sekali. Selain dikecam sebagai pemecah belah bangsa oleh orang-orang Melayu dari segala penjuru, pendaftarannya juga ditolak oleh Kantor Pendaftaran Organisasi Massa. Karena itu, tokoh-tokoh di belakang UMNO Malaysia kini lebih banyak bungkam. Sekalipun UMNO (baru) telah mendapat izin dari Kantor Pendaftaran Ormas, toh anggota UMNO (lama) masih harus bersabar untuk bisa menjadi anggota penuh partai baru itu. Sebab, kata Mahathir, dibutuhkan waktu sekitar satu tahun mendaftarkan kcmbali 1,4 juta anggota UMNO (lama). Dan mereka belum tentu semuanya bisa diterima. "Kesetiaan pada partai merupakan faktor penting dalam menetapkan anggota," kata Mahathir. Ia menolak menyebutkan namanama yang dlragukannya kesetiaan mereka. Mahathir kelihatan sengaja menunggu reaksi massa dan tokoh-tokoh politik tentang siapa saja mereka yang terlibat UMNO Malaysia yang bisa diterima kembali. "Hanya mereka yang terlibat langsung dalam usaha pengguguran UMNO (lama) saja yang akan ditolak," kata Mahathir. Sampai Minggu malam pekan lalu, baru delapan anggota majelis tertinggi partai, yang diketahui loyal kepada bekas Menteri Perdagangan dan Industri Tengku Razaleigh Hamzah, saingan Mahathir dalam pemilihan pimpinan UMNO (lama) barubaru ini, yang digeser dari kedudukan mereka. Tentang nasib bekas Deputi Perdana Menteri Datuk Musa Hitam, yang dalam krisis terakhir menganjurkan anggota UMNO (lama) tetap menyokong kepemimpinan Mahathir, saingan utamanya, belum ada ketegasan resmi dari pimpinan UMNO (baru). "Kami akan mempertimbangkan keanggotaannya," kata Mahathir. Tapi Musa tak terpengaruh oleh ketidakpastian itu. Jumat pekan lalu, ia memberikan kepastian akan mendaftarkan diri kembali. Musa yakin tak akan ditolak, karena dirinya sejalan dengan kebijaksanaan Mahathir, yang mengutamakan faktor kesetiaan sebagai pertimbangan penting dalam penerimaan anggota. Tapi, "Kesetiaan itu jangan ditafsirkan berdasarkan selera pribadi," ujar Musa. Sementara itu, suara lantang untuk mendepak mereka yang terlibat dalam kepengurusan UMNO Malaysia dari lapisan elite UMNO (baru) mulai gencar dilontarkan. Menteri Pemuda dan Olah Raga Datuk Seri Najib Tun Razak, yang disebut-sebut sebagai orang kuat Malaysia di masa depan, sudah merasa tak perlu lagi berbasa-basi. "Kita tidak menginginkan pengkhianat ras Melayu dalam UMNO baru," kata Najib. Penegasan itu disampaikannya seusai menutup acara pesta olah raga di Sungai Sumun Community Hall, Kuala Lumpur, akhir pekan lampau. Di samping masalah keanggotaan, persoalan lain yang juga harus cepat dipecahkan UMNO (baru) adalah bagaimana menarik kembali kekayaan UMNO (lama) yang sudah keburu dibekukan oleh Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur. Kekayaan UMNO (lama) itu, yang tertanam dalam jaringanjaringan bisnis di Malaysia dan merupakan sumber dana bagi segala kegiatan partai selama ini, diperkirakan meliputi jutaan ringgit - dolar Malaysia. Untuk mencairkan dana partai itu, Mahathir mengerahkan sejumlah ahli hukum, agar kasus ini tak menjadi bahan peledak di tangan kaum oposisi . Kekhawatiran Mahathir itu cukup beralasan. Jumat pekan lalu, 11 orang anggota UMNO (lama) yang berhasil mencabut keabsahan hukum organisasi politik bangsa Melayu maju lagi ke Pengadilan Tinggi. Kali ini, mereha minta Pengadilan Tinggi rnemerlntahkan agar partai melakukan pengumpulan pendapat guna menentukan siapa sesungguhnya yang dikehendaki anggota sebagai ketua UMNO. Tampaknya, mereka masih berharap agar Tengku Razaleigh Hamzah terpilih sebagai orang kuat Malaysia. Lebih jauh lagi, mereka juga mempersoalkan pemberian izin kepada UMNO (Baru). Menurut Mohamad Noor Othman, juru bicara kelompok penuntut itu, "Pokoknya kantor itu telah bertindak salah, karena tak menunggu 14 hari ketika memberi izin kepada UMNO (baru)." Pasalnya, para penuntut itu yakin benar, bahwa secara hukum waktu 14 hari itu seharusnya diberikan kepada penuntut untuk naik banding. Praginanto (Jakarta), Ekram H. Attamimi (Kuala Lumpur)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo