Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara anggota Uni Eropa akhirnya mencapai kata sepakat soal besaran stimulus paska pandemi virus Corona. Adapun nilai besaran yang disepakati, usai berdebat lima hari, adalah 1,1 triliun Euro.
"Kesepakatan ini menjadi sinyal bahwa Eropa tidak diam saja (terkait pemulihan paske pandemi)," ujar ketua pertemuan Uni Eropa, Charles Michel, dikutip dari Reuters, Selasa, 21 Juli 2020.
Pada awalnya, nilai besaran stimulus pemulihan paska pandemi virus Corona yang dijadikan target adalah 750 miliar Euro. Angka tersebut mendapat dukungan dari kelompok negara "Frugal" seperti Belanda dan negara-negara Skandinavia.
Namun, banyak negara tidak setuju dengan besaran stimulus pemulihan paska pandemi tersebut. Nilai itu dianggap terlalu kecil dan negara-negara Frugal dianggap terlalu pelit. Saking tidak setujunya, Presiden Prancis Emmanuel Macron sempat menggebrak meja untuk menunjukkan kekesalan atas perdebatan besaran anggaran yang buntu.
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, menyatakan protes yang sama terhadap negara-negara Frugal. "Mereka kelompok yang pelit dan egois. Mereka melihat semuanya dengan kacamata kepentingan mereka," ujar Mateusz Morawiecki.
Baru pada Senin kemarin perdebatan melunak dan nilai 1,1 triliun Euro disepakati untuk pemulihan paska pandemi virus Corona. Polandia akan menjadi salah satu negara dengan penerimaan stimulus terbesar, terdiri atas hibah dan pinjaman berbunga rendah. Negara-negara Mediterania juga akan mendapat perlakuan serupa.
"Ini pertemuan yang benar-benar menantang," ujar Perdana Menteri Irlandia, Michael Martin.
ISTMAN MP | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini