Uni Eropa: Perjanjian Perdagangan Bebas dengan ASEAN Belum Mendesak Dibahas

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk ASEAN, Sujiro Seam, menyoroti perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara institusinya dan ASEAN. Dia menilai perjanjian perdagangan bebas (FTA) UE dengan ASEAN tidak terlalu mendesak untuk segera dibahas.

"Perjanjian perdagangan bebas antarwilayah tetap menjadi tujuan jangka panjang,” ucap Sujiro dalam media gathering di Jakarta, Kamis, 16 Januari 2025.

Seam mengungkap pandangan ini berdasarkan kesepakatan para pemimpin Uni Eropa pada 14 Desember 2022 dalam pertemuan puncak peringatan 45 tahun di Brussels.
 
Seam menuturkan bahwa kini Uni Eropa memiliki dua perjanjian FTA yang berlaku dengan Singapura dan Vietnam. Uni Eropa, sambung dia, sedang bernegosiasi secara aktif dengan Indonesia, Thailand dan Filipina. Dia juga berharap agar dapat melanjutkan negosiasi FTA dengan Malaysia. 
 
Lebih lanjut, Seam menilai negara-negara anggota ASEAN lainnya, Myanmar, Kamboja, dan Laos sebagai negara-negara yang belum berkembang di kawasan, namun masih bisa memperoleh akses bebas bea ke pasar Uni Eropa.
 
“Mereka sudah memiliki akses bebas bea, bebas kuota, ke pasar Uni Eropa karena status mereka sebagai negara paling kurang berkembang,” ujarnya. 
 
Tak sampai di situ, Seam menyoroti sejumlah masalah yang dalam perundingan FTA. Di antaranya ialah perdagangan digital, transisi pembangunan, dan value chain.
 
“Jadi kami melakukan hal itu dalam konteks dialog pejabat senior yang kami lakukan dengan ASEAN dan Uni Eropa, dan juga dalam konteks konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN dengan Komisioner Perdagangan Uni Eropa," tuturnya.