Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu universitas di Cina mencabut larangan penggunaan rok mini dan hotpants di perpustakaan setelah terjadi protes dari para mahasiswi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hunan Agricultural University awalnya mengeluarkan pembatasan penggunaan rok mini dan hotpants setelah seorang sarjana laki-laki mengeluh pemandangan wanita mengenakan rok mini yang mengganggu konsentrasi perkuliahannya.
Baca: Makin Tinggi Rok, Makin Besar Diskon
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemberitahuan di pintu perpustakaan membatasi siswa memasuki area kampus dengan mengenakan gaun dan celana pendek kurang dari 50cm panjangnya.
Peraturan itu membuat banyak mahasiswi dilarang masuk perpustakaan oleh penjaga keamanan karena pakaian mereka.
Larangan itu lantas mengundang kecaman di media sosial Cina, terutama setelah dilaporkan rok mini adalah bentuk pelecehan seksual.
Baca: Restoran di Cina Berikan Diskon buat Wanita Pemakai Rok Mini
"Memakai pakaian tidak mengirimkan undangan seksual," kata seorang pengguna Weibo. "Alasannya tidak ada."
Universitas kemudian menghapus pemberitahuan pada akhir pekan dan mengeluarkan permintaan maaf kepada mahasiswi.
"Kami meminta maaf atas kebingungan dan ketidaknyamanan yang dibawa oleh pekerjaan kami baru-baru ini," demikian pernyataan pihak universitas, seperti dilansir Independent pada 22 Mei 2018.
Baca: Ancaman bagi Model: Didenda bila Pakai Rok Mini
Larangan rok mini diganti dengan pemberitahuan yang membatasi mahasiswa dan mahasiswi memasuki perpustakaan universitas di Cina itu dengan mengenakan rompi serta sandal jepit.