Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, menyatakan kesiapan mengirim hingga 4 ribu truk bantuan kemanusiaan, yang setengahnya akan dialokasikan membawa makanan dan tepung, memasuki Jalur Gaza. Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, pada Minggu, 19 Januari 2025, menyatakan serangan terhadap konvoi truk bantuan di Gaza bisa jadi menurun begitu bantuan kemanusiaan mengalir masuk menyusul berlakunya gencatan senjata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lazzarini menegaskan komitmen pihaknya untuk terus mendistribusikan mandat di Jalur Gaza maupun Tepi Barat meski otoritas Israel melarang UNRWA beroperasi mulai berlaku 30 Januari mendatang. UNRWA adalah satu-satunya badan yang mampu menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan yang penting bagi warga Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam perkembangan terkait, delegasi WHO di wilayah pendudukan Palestina, Rik Peeperkorn, menyatakan pihaknya berencana mendirikan sejumlah rumah sakit lapangan di Jalur Gaza. Ia menyatakan, rumah sakit lapangan tersebut adalah untuk membantu menjalankan sistem layanan kesehatan Gaza yang sangat terdampak akibat agresi Israel setidaknya selama dua bulan ke depan.
Sebelumnya pada Rabu, 15 Januari 2025, Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata yang dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025. Kedua belah pihak juga menyepakati pembebasan sandera sejak serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan, yang memicu perang Gaza saat ini. Kesepakatan tersebut sudah mendapat persetujuan penuh dari kabinet Israel, yang rapat pada Jumat sore, 17 Januari 2025.
Pembicaraan dimulai di Kairo pada Jumat pekan ini untuk menuntaskan perincian pelaksanaan lonjakan bantuan ke Gaza berdasarkan kesepakatan gencatan senjata. Selain keamanan di Gaza, PBB telah menyuarakan kekhawatiran tentang kerusakan jalan, persenjataan yang tidak meledak, kekurangan bahan bakar, dan kurangnya peralatan komunikasi yang memadai.
Administrator USAID Samantha Power berharap lonjakan bantuan dapat menciptakan jalur bantuan kemanusiaan yang stabil untuk Gaza. Dia mengatakan USAID memiliki persediaan yang siap dikirim.
"Kami telah mengirim tim dari Washington ke wilayah tersebut. Mereka sedang mengkaji modalitas berapa banyak pos pemeriksaan yang dapat dibuka pada satu waktu, bagaimana jam kerja dapat diperpanjang, dari mana truk dapat berasal," ujar Power kepada MSNBC, Jumat, 17 Januari 2025.
Sumber: WAFA-OANA | Antara
Pilihan editor: Cara Membantu Pemulihan Korban Perundungan Menurut Psikolog, Perlukah Pindah Sekolah?
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini