Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Usai Topan Krathon di Taiwan, Kini Badai Milton Hancurkan Wilayah Florida AS

Masyarakat Florida, Amerika Serikat hingga kini masih berjuang memulihkan diri usai Badai Milton. Sebelumnya Topan Krathon menghantam Taiwan.

13 Oktober 2024 | 20.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, masyarakat Amerika Serikat terutama wilayah Florida berjuang untuk menyelamatkan diri dari Badai Milton yang muncul dan memporak-porandakan sejumlah area. Bencana ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah topan dahsyat bernama Krathon juga menghantam negara Taiwan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Antara, badai dahsyat itu mendarat pada Rabu malam, 9 Oktober di wilayah Sarasota County sebagai badai Kategori 3 dengan membawa angin berkecepatan 233 kilometer per jam. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badai sekencang itu menghancurkan rumah dan bangunan dalam seketika setelah mendarat di dekat Sarasota, juga disertai dengan angin kencang, hujan lebat, dan banjir besar yang menyebabkan kehancuran signifikan, menurut laporan media. Bahkan lebih dari 3,4 juta orang hingga saat ini masih mengalami pemadaman listrik, menurut situs web PowerOutage.us

Setidaknya sembilan tornado teramati di jalur badai saat mendekati Florida pada Rabu sore hingga malam. Empat orang dipastikan tewas di St. Lucie County akibat tornado, dan tim penyelamat terus menyisir daerah tersebut untuk mencari korban selamat, menurut kantor sheriff setempat. Jumlah pasti dan kekuatan tornado yang terjadi masih belum diketahui. 

Misi pencarian dan penyelamatan yang dilakukan oleh petugas negara bagian, lokal, dan federal masih berlangsung saat negara bagian tersebut mulai pulih dari badai historis kedua yang dialaminya dalam dua pekan terakhir. Adapun Badai Helene sebelumnya telah menewaskan lebih dari 230 orang di seluruh tenggara Amerika Serikat.

Badan Cuaca Nasional memperkirakan total curah hujan antara 12 hingga 18 inci (30 hingga 45 sentimeter) di beberapa daerah. Sementara itu, Pusat Badai Nasional memperkirakan ada kerusakan yang meluas akibat Milton. Angin badai tropis diperkirakan akan meluas hingga 410 kilometer dari pusat badai.

Selain itu, kerugian yang diakibatkan oleh Badai Milton diperkirakan mencapai miliaran dolar. Presiden AS Joe Biden menerima penjelasan pada Kamis pagi, 10 Oktober 2024 dari para pejabat senior tentang dampak badai tersebut, serta upaya yang dilakukan Pentagon untuk mendukung misi Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) yang sedang berlangsung di wilayah tersebut. 

Dalam konferensi pers darurat di Gedung Putih, Biden bahkan menyebut Badai Milton sebagai "badai abad ini". Ia meminta penduduk untuk mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan. "Ini benar-benar soal hidup dan mati," kata Biden, sebagaimana dikutip dari Antara.

Sementara itu, beberapa hari sebelumnya, Topan Krathon menghantam Kaohsiung, Taiwan selatan, pada Kamis, 3 Oktober sekitar pukul 12.40 waktu setempat, menurut badan meteorologi setempat.

Topan itu diperkirakan akan bergerak ke arah timur laut dan kemudian ke utara, dengan perkiraan kecepatan empat hingga delapan km per jam, kecepatan angin hingga 126 km per jam di dekat pusatnya.

Menurut pusat tanggap bencana setempat, hingga Kamis pagi, 3 Oktober 2024, topan tersebut telah mengakibatkan dua korban jiwa, dua orang hilang dan lebih dari 120 orang luka-luka. Topan itu juga membuat Bandar Udara Internasional Taoyuan di pulau tersebut mengumumkan penangguhan 211 penerbangan pada Kamis. Sementara itu, 14 ruas jalan raya di seluruh pulau tersebut ditutup.

NI MADE SUKMASARI | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus