Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ayah di Cina berlutut minta maaf ke putrinya yang masih remaja. Videonya viral di dunia maya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ayah tersebut minta maaf kepada putrinya karena tak mampu membelikan iPhone terbaru. Video ini memicu perdebatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam klip tersebut, terlihat seorang gadis remaja meneriaki ayahnya karena tidak bisa membelikannya iPhone. Memiliki iPhone sering kali dipandang sebagai simbol status karena harganya yang premium dan dikaitkan dengan kemewahan.
Citra merek yang kuat, fitur-fitur inovatif, desain yang ramah pengguna, serta pemasaran dan periklanan Apple yang ekstensif adalah alasan lain di balik meluasnya popularitas iPhone. Kegilaan terhadap ponsel begitu besar sehingga orang-orang yang tidak mampu rela bersusah payah membelinya.
Video tersebut diambil oleh seorang pejalan kaki di Taiyuan pada 4 Mei 2024. Dalam klip tersebut, seorang gadis remaja terlihat berteriak pada ayahnya karena tidak bisa membelikannya iPhone.
"Orang tua lain dapat membelikan anak mereka iPhone. Kenapa kamu tidak punya uang?" kata gadis itu bertanya kepada ayahnya.
Karena tidak bisa menjawab pertanyaan sang anah, ayah itu berlutut sebagai cara untuk meminta maaf karena tak punya uang. Sementara itu, sang putri merasa malu dengan tindakan tersebut dan meminta ayahnya untuk cepat berdiri.
Orang yang merekam video tersebut mengatakan dia merasa kasihan pada pria tersebut dan marah terhadap remaja itu. “Saya bahkan merasakan dorongan untuk menghampirinya dan menamparnya,” katanya.
Video yang menjadi viral di beberapa platform media khusus di Cina ini memicu diskusi mengenai pola asuh dan perilaku remaja. Meskipun banyak yang menegur gadis tersebut atas hak yang dimilikinya, ada pula yang menyalahkan sang ayah dan mengatakan bahwa ayahnya seharusnya mengajarinya dengan lebih baik.
“Konsumerisme membawa dampak negatif bagi generasi muda. Mereka begitu terobsesi dengan kenyamanan materi namun mengabaikan kesulitan orang tua. Ini adalah tragedi sosial!” kata salah satu pengguna di Weibo.
"Tentu saja ayah ini menyedihkan, dan tindakannya akan membuat gadis itu semakin memberontak. Dia tidak menunjukkan kesalahan anak itu. Dia melakukan hal buruk dalam mengasuh anak," komentar yang lain.
"Saya merasa sedih untuk keduanya. Anak perempuannya sangat angkuh, tapi sang ayah yang berlutut adalah tidak pantas," kata pengguna lainnya.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Brasil menemukan bahwa pengguna iPhone berpenghasilan rendah merasa bahwa menggunakan telepon ini membantu mereka merasa lebih diterima di kelompok sosial. IPhone itu membedakan mereka dari masyarakat termiskin.
NDTV
Pilihan editor: Longsor di Negara Tetangga Indonesia, 300 Orang dan Seribuan Rumah Terkubur