Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia akan mengambil tindakan tegas terhadap wanita yang melakukan umrah dengan pakaian ihram pria. Menteri Urusan Agama Malaysia Datuk Idris Ahmad mengatakan telah menghubungi Kementerian Dalam Negeri untuk mendesak agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut setelah jemaah itu kembali ke Malaysia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya prihatin dengan viralnya berita umrah perempuan dengan pakaian yang dikenakan jemaah haji laki-laki dalam keadaan ihram, ini masalah agama dan akan diambil tindakan,” katanya melalui akun Facebook.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Idris mengatakan Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya juga telah diminta untuk memeriksa biro perjalanan yang menangani individu bersangkutan. Jika terbukti benar maka akan diambil tindakan.
Sebuah video berdurasi 17 detik dibagikan di Twitter pada Jumat, 12 Agustus 2022. Video itu menunjukkan seorang wanita yang disebut sebagai warga negara Malaysia, mengenakan pakaian ihram pria di tanah suci. Video ini menuai beragam reaksi dari netizen.
Belum diketahui nama perempuan tersebut. Pernyataan keras juga diungkapkan Mufti Penang Datuk Seri Dr Wan Salim Wan Mohd Noor. Ia menggambarkan tindakan wanita yang melakukan umrah dengan pakaian ihram untuk pria sebagai tindakan yang tidak masuk akal. Dia juga mendesak agar diambil tindakan yang disengaja untuk mengejek Islam itu.
"Seorang muslim wajib menghormati dan mengagungkan Islam. Dengan sengaja melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syariat Islam berarti mengolok-olok atau mengolok-olok Islam, dimana membuat pelakunya menjadi kafir," katanya dalam keterangannya.
Sebelumnya seorang transgender asal Malaysia, Nur Sajat juga membuat heboh karena umrah menggunakan mukena. Nur Sajat terlahir sebagai pria dengan nama asli Muhammad Sajad Kamaruzaman.
Berdasarkan dokumen Albayt Travel (M) Sdn Bhd, Nur Sajat mendaftar umrah sebagai seorang pria. Namun ketika tiba di Tanah Suci, ia mengklaim dirinya sebagai seorang hermafrodit kepada Mutawiff. Ia pun menggunakan mukena dan mengunggahnya di media sosial.
Unggahannya memakai mukena di depan Kabah itu jadi kontroversi. Nur Sajat lalu dilaporkan pihak berwenang karena melanggar UUS Syariat.
Baca: Saudi Hapus Visa Khusus Umrah
BERNAMA | THE STAR