Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vladimir Putin menang telak dalam pemilihan presiden Rusia. Menurut perhitungan suara sementara, Putin meraih 87,8 persen suara, atau yang tertinggi dalam sejarah Rusia setelah Uni Soviet runtuh. Sementara itu, Prabowo Subianto diperkirakan meraup 58 persen suara dari rekapitulasi nasional Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil yang didapat Putin menunjukkan bahwa Putin akan kembali menjadi Presiden Rusia enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia selama lebih dari 200 tahun, menyalip Josef Stalin. Mantan letnan kolonel KGB yang berusia 71 tahun ini, pertama kali menjabat pada 1999.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menegaskan bahwa hasil pemilu tersebut harus memberikan pesan kepada Barat bahwa para pemimpinnya memperhitungkan keberanian Rusia, baik dalam perang atau damai, untuk menghadapi lebih banyak hal lagi di tahun yang akan datang.
Putin meraih 87,8 persen suara dalam Pemilu Rusia, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga jajak pendapat Public Opinion Foundation (FOM). Pusat Penelitian Opini Publik Rusia (VCIOM) juga menempatkan Putin meraup 87 persen suara. Kandidat presiden lain yaitu Nikolai Kharitonov menempati posisi kedua dengan hanya di bawah 4 persen. Pendatang baru Vladislav Davankov di posisi ketiga, dan ultra-nasionalis Leonid Slutsky keempat.
Hasil resmi pertama menunjukkan bahwa jajak pendapat tersebut akurat. Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan negara-negara lain mengatakan pemungutan suara tersebut tidak bebas dan tidak adil karena rezim Putin telah memenjarakan lawan politiknya.
Putin mengatakan kepada wartawan bahwa dia menganggap pemilu Rusia berlangsung demokratis. Pemilu di Rusia terjadi dua tahun setelah Putin memerintahkan invasi ke Ukraina. Putin mengatakan bahwa ia mendapat dukungan besar dari rakyat Rusia.
Sementara itu, Prabowo Subianto diproyeksikan memperoleh sekitar 58 persen suara dan memenangi Pilpres 2024 satu putaran. Dari keseluruhan provinsi yang sudah melakukan rekapitulasi, pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran menang di 34 provinsi, sedangkan dua sisanya dimenangkan pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin. Dua provinsi yang suaranya dikuasai Anies-Muhaimin adalah Aceh dan Sumatera Barat.
Dikutip dari pemilu2024.kpu.go,id, Prabowo Subianto unggul telak dari dua pesaingnya dengan perolehan 76.811.552 suara atau 58,46 persen. Prabowo-Gibran unggul di 32 dari 34 provinsi yang sudah direkapitulasi.
Adapun 36 provinsi yang sudah selesai direkap di tingkat nasional yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Bali, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat.
Selanjutnya, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Banten, Kalimantan Utara, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Riau, Papua Barat, Sulawesi Utara, dan Bengkulu.
Kemudian, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Aceh, NTB, Papua Selatan, Jambi, Maluku Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Papua Tengah, Papua Barat Daya, Jawa Barat, dan Maluku.
Hingga batas waktu penetapan hasil Pemilu, terdapat dua provinsi tersisa yang perlu direkap di tingkat nasional, yaitu Papua dan Papua Pegunungan. Rencananya, dua provinsi itu akan diselesaikan pada hari ini.
Sebelumnya, Putin mengucapkan selamat kepada Prabowo karena telah memenangkan Pemilu 2024 secara quick count. Ucapan itu Putin sampaikan pada Jumat, 16 Februari 2024. Putin mengatakan bahwa hubungan antara Rusia dan Indonesia selama ini didasari tradisi baik persahabatan dan saling menghargai, dan terus berkembang pesat di banyak bidang.
ANANDA RIDHO SULISTYA | REUTERS | ANTARA | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO