Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kerajaan Arab Saudi memberlakukan aturan pembatasan 24 jam setiap hari di Mekkah dan Madinah mulai 2 April 2020 demi menekan penyebaran virus Corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan pembatasan akan berlangsung selama 24 jam setiap harinya hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penduduk di dua kota tersebut masih diperbolehkan keluar rumah untuk keperluan penting, seperti membeli makanan dan obat-obatan. Namun waktunya pun dibatasi dari pukul 6 pagi hingga 3 sore waktu setempat.
"Warga yang keluar rumah pun harus tetap berada di area tempat tinggal mereka," demikian dikutip dari Alarabiya.net pada Kamis, 3 April 2020.
Semua kegiatan komersial diberhentikan di dua kota suci umat Islam itu. Hanya apotek dan toko bahan makanan yang diperbolehkan beroperasi.
Pekan lalu, Raja Salman bin Abdulaziz menyetujui kebijakan lockdown kota Riyadh, Mekah, dan Madinah. Warga masih dilarang memasuki atau meninggalkan kota-kota tersebut.
Kementerian Dalam Negeri menyatakan ada pengecualian aturan jam malam , yakni untuk sektor publik dan swasta penting seperti keamanan, militer, dan media.
"Para pekerja layanan kesehatan juga dikecualikan dari pembatasan ini."
Aturan jam malam pun mulai diterapkan di Kota Dammam dan Provinsi Qatif dan Taif mulai Jumat, 3 April kemarin. Jam malam dimulai pukul 3 sore, bukan pukul 7 malam seperti yang sempat diumumkan sebelumnya.
Kerajaan Arab Saudi memberlakukan karantina al-Qatif pada awal bulan lalu. Penangguhan sementara untuk keluar masuk juga diperluas dari kota distrik Saihat di selatan ke Safwa di utara.
Merujuk situs worldometers.info, hingga saat ini tercatat ada 2.039 orang yang terinfeksi virus Corona di Arab Saudi, dengan 25 orang meninggal dan 351 orang sembuh.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | ALARABIYA.NET