Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Jerman, Angela Merkel, akan menemui Presiden Turki, Tayyip Erdogan untuk membicarakan sebuah kasus yang melibatkan seorang warga negara Jerman bernama Patrick K, 29 tahun. Patrick divonis oleh sebuah pengadilan Turki enam tahun penjara karena bergabung dalam sebuah organisasi teroris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Jumat pagi, 26 Oktober 2018, Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan pihaknya telah memberikan bantuan kekonsuleran kepada Patrick. Merkel tiba di Turki pada Sabtu, 27 Oktober 2018 dan akan menemui Erdogan disela-sela pertemuan internasional mengenai Suriah yang dipimpin oleh Erdogan.
"Mengenai Turki, saya akan menemui Presiden Erdogan dan tentu saja membicarakan kasus ini. Kami senang kami bisa membawa pulang beberapa orang ke Jerman, tetapi setiap kasus melibatkan individu," kata Merkel, seperti dikutip dari Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hubungan Jerman - Turki dalam beberapa bulan terakhir membaik, khususnya setelah Turki membebaskan wartawan keturunan Jerman - Turki, Deniz Yucel, pada Februari 2018. Turki juga telah mencabut larangan bepergian bagi wartawan bernama Mesale Tolu setelah dia dibebaskan dari penjara pada Desember tahun lalu usai menjalani delapan bulan masa penahanan.
Jerman telah memperingatkan warga negaranya yang mengunjungi Turki agar ekstra hati-hati dalam memberikan respon di media sosial mereka. Sebab sejumlah penahanan pada warga negara Jerman dilakukan karena mengkritik pemerintahan Erdogan.
Saat ini total ada lima warga negara Jerman yang ditahan di Turki dengan tuduhan politik. Namun Kementerian Luar Negeri Jerman menolak tuduhan ini dikaitkan dengan politik.