Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Warga Republik Cek Unjuk Rasa Minta Pemerintah Mengundurkan Diri

Pemerintah Republik Cek berkuasa saat ini diminta mengundurkan diri buntut dari kenaikan harga energi dampak dari perang Ukraina.

28 Oktober 2022 | 22.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemimpin Partai Demokrat Sipil (ODS) dan kandidat koalisi Together (SPOLU), Petr Fiala, berbicara kepada media di markas pemilihan partai setelah pemilihan parlemen negara itu di Praha, Republik Ceko, 9 Oktober 2021. REUTERS/Milan Kammermayer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Republik Cek melakukan unjuk rasa di jantung Kota Praha pada Jumat, 28 Oktober 2022 untuk menuntut agar Pemerintahan berkuasa saat ini mengundurkan diri sehingga bisa dilakukan pemilu dini. Demonstran juga menyerukan agar diadakan dialog dengan Rusia untuk membahas suplai gas menjelang musim dingin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Unjuk rasa pada 28 Oktober 2022 bertepatan dengan libur nasional dan merupakan aksi protes yang ketiga kalinya yang dikoordinir oleh gerakan politik sayap kanan, Partai Komunis Republik Cek dan sejumlah kelompok pinggiran. Unjuk rasa persisnya dilakukan di alun-alun Ibu Kota Praha.   

 

Kepolisian memperkirakan unjuk rasa ini diikuti oleh kurang dari 10 ribu orang. Jumlah itu berkurang dibanding dua unjuk rasa sebelumnya.

 

Kelompok yang mengkoordinir unjuk rasa menyerukan penolakan mereka Uni Eropa dan NATO. Mereka menuntut agar negara berpenduduk 10,7 juta jiwa tersebut bersikap netral secara militer.

 

Demonstran melambai-lambaikan bendera Republik Cek dan meneriakkan kata-kata ‘resign (mengundurkan diri). Ada juga yang membawa karton bertuliskan seruan agar Republik Cek keluar dari NATO dan Uni Eropa.

  

“Ini adalah kebangkitan nasional baru dan tujuannya agar Republik Cek merdeka. Ketika saya melihat alun-alun ini penuh orang, taka da yang bisa menghentikannya,” kata pengkoordinir unjuk rasa, Ladislav Vrabel.

 

Naiknya harga energi yang dipicu oleh perang Ukraina telah membuat negara-negara di penjuru Eropa mendapat tekanan agar meredam dampak dari naiknya harga energi pada konsumen dan para pelaku usaha.

 

Perdana Menteri Republik Cek Petr Fiala sudah menandatangani kesepakatan dengan Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi ke Rusia dan mengambil sebuah langkah tegas menyusul terjadinya invasi ke Ukraina. Fiala juga telah mengadopsi serangkaian tindakan, di antaranya dana bantuan untuk perusahaan-perusahaan dan pembatasan harga listrik untuk sektor rumah tangga.

 

 

Sumber: Reuters

 

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

Suci Sekarwati

Suci Sekarwati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus