Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Warga Ukraina di Luar Negeri Banyak yang Tak Mau Pulang Kampung

Diperkirakan ada lebih dari 5 juta orang Ukraina tinggal di luar negeri.

26 Februari 2025 | 19.09 WIB

Lierane, 43, Etnis Tatar Krimea dan pengungsi dari Simferopol, mengajari band vokal lokal menyanyikan lagu pengantar tidur Tatar Krimea saat mereka makan malam di restoran Crimean Yard yang merupakan tempat dengan masakan tradisional Etnis Tatar Krimea, yang dia buka kembali setelah melarikan diri dari kota Irpin, di wilayah Kyiv, akibat invasi besar-besaran Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Lviv, Ukraina, 8 Maret 2024. REUTERS/Alina Smutko
Perbesar
Lierane, 43, Etnis Tatar Krimea dan pengungsi dari Simferopol, mengajari band vokal lokal menyanyikan lagu pengantar tidur Tatar Krimea saat mereka makan malam di restoran Crimean Yard yang merupakan tempat dengan masakan tradisional Etnis Tatar Krimea, yang dia buka kembali setelah melarikan diri dari kota Irpin, di wilayah Kyiv, akibat invasi besar-besaran Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Lviv, Ukraina, 8 Maret 2024. REUTERS/Alina Smutko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO. CO, Jakarta - Sebagian besar warga Ukraina yang telah meninggalkan negara itu dalam tiga tahun terakhir memilih tidak mau pulang kampung meski perang dengan Rusia sudah berakhir. Menteri Persatuan Nasional Ukraina Aleksey Chernyshov pada Selasa, 25 Februari 2025, mengatakan ada jutaan warga Ukraina meninggalkan negara itu sejak konflik dengan Rusia meletup pada 2022.

Diperkirakan ada lebih dari 5 juta orang Ukraina tinggal di luar negeri. Pemerintah ingin mereka pulang dan membangun demografi negara dan lebih banyak SDM dari Ukraina untuk membangun negara itu pasca-perang.

Chernyshov mengatakan ketika situasi keamanan di Ukraina stabil, maka sekitar 30 persen warga Ukraina bisa kembali ke negara itu karena mereka dengan serius mempertimbangkan untuk pulang.

"Kami juga memahami bahwa ada sebagian besar warga Ukraina yang tak mau pulang. Mereka telah memutuskan untuk tinggal ditempat mereka tinggal saat ini. Ini bukan sebuah bencana, tapi ini memang harus diketahui," kata Chernyshov, dikutip RT.com

Dia mengatakan Kyev sedang mengambangkan kebijakan untuk mendorong warga Ukraina pulang. Statistik memperlihatkan Ukraina kehilangan sekitar 300 ribu orang per tahun untuk alasan yang tidak terkait perang.

PBB pada September 2024 mengungkap lebih dari 11.700 warga sipil tewas sejak dimulainya perang Ukraina pada Februari 2022. PBB pun mendesak agar seluruh pihak terkait memanfaatkan semua peluang untuk mengakhiri konflik.

Sebanyak 10 juta orang terpaksa mengungsi dari Ukraina setelah serangan skala besar telah terjadi di seluruh negeri sejak 26 Agustus 2022. Warga sipil dan infrastruktur sipil di Ukraina dan Rusia telah menjadi sasaran serangan

Pilihan Editor: WNI di New York Ungkap Kebijakan Imigrasi Era Trump Diperketat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus