Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Kekuatan militer Ukraina belum bisa mengalahkan Rusia.
Ukraina menuntut Rusia membayar kompensasi akibat perang ini.
ICC sedang menyelidiki dugaan genosida oleh tentara Rusia.
PERANG Rusia-Ukraina sejak 24 Februari lalu telah menyebabkan lebih dari 100 ribu orang tewas dan menimbulkan kerugian triliunan dolar. “Cepat atau lambat Ukraina akan mendapatkan kembali wilayahnya,” kata Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, kepada wartawan Tempo, Abdul Manan, Iwan Kurniawan, Raymundus Rikang, dan Fransisco Rosarians, pada Senin, 6 Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana perang yang sudah berlangsung 100 hari ini?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seratus hari merupakan patokan yang sangat simbolis, tapi tidak ada perbedaan besar antara 5 hari atau 98 hari. Hasilnya, kami memahami tiga hal. Pertama, apa yang Rusia inginkan dan mereka dapat lakukan. Mereka adalah negara teroris karena menggunakan metode teroris, membunuhi warga sipil. Kedua, tujuan Rusia bukan lahan, bukan sumber daya, tapi menghancurkan Ukraina sebagai bangsa. Saya tidak akan mengatakan ini genosida, tapi arahnya menuju genosida. Hal ini akan ditentukan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Sekarang ada investigasi di bawah ICC dan 43 negara sudah mendukung proses ini. Ketiga, kami memahami Rusia bukan negara adidaya. Mereka perampok, tidak berperilaku baik dan damai dengan negara tetangganya. Yang mereka pedulikan bukan soal NATO, tapi untuk menjadi negara besar lagi, membangun kekaisaran Rusia.
Apa dampak perang ini?
Kami banyak jatuh korban. Sekitar 100 ribu orang terbunuh, sebagian besar warga sipil. Ratusan ribu orang terluka. Sekitar 300 anak tewas dan ini sudah dikonfirmasi. Ratusan ribu bangunan sipil hancur di banyak kota. Sebanyak 500 ribu hingga 1 juta warga Ukraina dideportasi secara paksa ke Rusia dan dibawa ke kamp penyaringan.
Bagaimana kekuatan Ukraina saat ini?
Pertama, dari segi kekuatan belum berimbang. Mereka masih memiliki cukup banyak orang, tank, pesawat tempur. Tapi mereka kehilangan 3-10 kali lebih banyak peralatan dibanding kami. Kedua, rakyat Ukraina siap berperang, siap mati. Tentara mereka siap berperang tapi tidak siap mati. Ketiga, kami berperang menggunakan instrumen perang modern, mereka menggunakan taktik Perang Dunia Kedua.
Apakah persenjataan Anda dapat mengalahkan Rusia?
Belum. Sekarang kami punya beberapa senjata yang sifatnya untuk bertahan. Rudal Javelin, Stinger, dan Starstreak serta drone Bayraktar itu pada dasarnya defensif. Kami tidak bisa menyerang dengannya. Kami butuh lebih banyak meriam, sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS). Setidaknya agar kami bisa menghancurkan gudang amunisi, bandar udara, dan pangkalan militernya. Tentu saja kami membutuhkan rudal antikapal Harpoon. Kami sudah menerima beberapa. Ini karena sebagian besar rudal Rusia berasal dari kapal perang. Untuk merebut wilayah, yang dibutuhkan adalah tank, kendaraan lapis baja.
Berapa kerusakan akibat perang dan berapa biaya pemulihannya?
Saya tidak tahu berapa banyak yang kami perlukan sekarang. Saya kira triliunan dolar. Itu hanya kerusakan. Belum soal orang yang meninggal dan terluka. Ini akan kami bahas dan sumber dana untuk kompensasinya adalah Rusia, bukan dari yang lain. Saya kira akan ada program seperti pinjaman jangka panjang, tapi yang harus membayar adalah Rusia, dari uang minyak atau gasnya.
Bagaimana akhir dari perang ini?
Cepat atau lambat Ukraina akan mendapatkan kembali wilayahnya. Saat ini saya melihat dua opsi. Pertama, Rusia menarik semua pasukan secara sukarela dan menandatangani perjanjian multilateral tentang kompensasi atau penggantian dan harus membayar berapa kepada kami untuk pembangunan kembali, mengkompensasi mereka yang kehilangan keluarga dan semacamnya. Kedua, jika mereka tidak mau, kami akan melakukan secara militer, mengenyahkan setiap pasukan invasi, menghancurkan setiap peralatan perangnya, dan membuat mereka menyerah dan menandatangani perjanjian itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo