Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

WNI di Malaysia Selamat dari Banjir di Malaysia

Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada WNI yang terdampak banjir di Malaysia.

3 Desember 2024 | 18.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Luar Negeri RI memastikan sampai Senin, 2 Desember 2024, belum terdapat informasi adanya WNI yang terdampak bencana banjir bandang di Malaysia. KBRI Kuala Lumpur memantau dengan seksama perkembangan bencana alam banjir yang terjadi di wilayah Kelantan, Malaysia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"KBRI Kuala Lumpur terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak setempat dan beberapa WNI yang berada di wilayah tersebut," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri RI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KBRI menyampaikan imbauan agar para WNI terus waspada dan melaporkan situasi dan kondisi mereka jika membutuhkan bantuan. Hotline KBRI Kuala Lumpur yang bisa dihubungi di nomor +60 17-668 8032

Situasi banjir Malaysia terus memburuk pada Minggu 5 Maret 2023, dengan Johor yang paling parah mencatat lebih dari 44.800 pengungsi. Negara bagian selatan Malaysia, yang dilanda hujan lebat selama beberapa hari, juga mencatat curah hujan tertinggi dalam empat hari sejak 1991.

Jumlah curah hujan yang tercatat di stasiun Air Panas di kota Segamat untuk periode mulai 28 Februari hingga 3 Maret adalah 731mm - tertinggi dibandingkan dengan rekor curah hujan bulanan tertinggi pada Desember 1991 dan Desember 2006.

Pembacaan yang tercatat pada Desember 1991 adalah 621mm sebulan sedangkan pada Desember 2006 adalah 599 mm. Direktur Jenderal Departemen Irigasi dan Drainase Dr Md Nasir Md Noh mengatakan curah hujan juga lebih tinggi dari rata-rata curah hujan bulanan untuk Maret di Johor sebesar 195 mm.

"Curah hujan yang tinggi menyebabkan seluruh distrik di Johor kebanjiran yang melibatkan 105 lokasi hingga Jumat. Sementara kedalaman banjir di wilayah terdampak berkisar antara satu hingga tiga meter," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 1 Desember 2024. 

Di negara bagian tetangga Pahang, hampir 3 ribu orang telah dievakuasi sementara Melaka, Selangor dan Negeri Sembilan mencatat total sekitar 1.100 orang yang saat ini mencari perlindungan. Polisi mengatakan sedikitnya empat orang tewas sejak Rabu, 27 November 2204, termasuk seorang laki-laki yang mobilnya tersapu banjir dan sepasang lansia yang tenggelam.

Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan pihaknya akan memantau kasus penyakit yang ditularkan melalui air setelah banjir, terutama leptospirosis dan keracunan makanan.

“Kami juga akan mengerahkan tim lain untuk melakukan pembersihan, terutama di fasilitas kesehatan yang terkena bencana,” kata Menteri Kesehatan Dr Zaliha Mustafa.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus