Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.

28 Maret 2024 | 12.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam insiden runtuhnya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat pada Selasa lalu. Jembatan tersebut ambruk sekitar pukul 01:30 waktu setempat ketika sebuah kapal kargo berbendera Singapura menabraknya.
 
“Terkait dengan kejadian ditabraknya Jembatan Francis Scott Key di Maryland, hingga saat ini tidak ada indikasi WNI menjadi korban,” kata juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal pada Kamis dini hari, 28 Maret 2024 lewat pesan singkat kepada media.
 
Kedutaan Besar RI (KBRI) Washington, D.C. terus memantau perkembangan insiden tersebut melalui otoritas terkait dan simpul-simpul masyarakat Indonesia di kota Baltimore, katanya.
 
Mengenai kabar beredar bahwa kapten kapal yang menabrak jembatan adalah seorang WNI, Iqbal mengatakan pihaknya sedang mengklarifikasi informasi tersebut kepada otoritas yang berwenang.
 
Perkembangan terbaru setelah insiden, tim pencarian dan penyelamatan (SAR) pada Rabu menemukan jasad dua dari enam pekerja yang dinyatakan hilang setelah jatuh ke perairan Pelabuhan Baltimore dari jembatan yang runtuh.
 
Kedua jasad tersebut ditarik dari muara Sungai Patapsco sehari setelah kapal kontainer menabrak tiang penyangga Jembatan Francis Scott Key, sehingga menjatuhkan sebagian besar jembatan ke air di bawahnya.
 
Kolonel Polisi Negara Bagian Maryland Roland Butler mengatakan sebuah truk pickup berwarna merah yang berisi jasad kedua pria tersebut ditemukan di perairan sekitar 7,62 m dekat bagian tengah jembatan yang ambruk.
 
Dia juga mengatakan bahwa pihak berwenang telah menghentikan upaya untuk menemukan dan menyelamatkan lebih banyak jenazah dari perairan. Hal ini dikarenakan kondisi semakin berbahaya di sungai yang dipenuhi reruntuhan. Merujuk pada gambar sonar, Butler mengatakan beberapa kendaraan lain yang terendam tampak “terbungkus” oleh puing-puing jembatan, sehingga sulit dijangkau.
 
Kedua pria yang jasadnya ditemukan pada Rabu diidentifikasi sebagai Alejandro Hernandez Fuentes, 35 tahun, dari Baltimore, seorang penduduk asli Meksiko, dan Dorlian Ronial Castillo Cabrera, 26 tahun, dari dekat Dundalk, berasal dari Guatemala.
 
Empat pekerja lagi, yang merupakan bagian dari kru pengisi lubang di permukaan jalan jembatan, masih dinyatakan hilang dan diperkirakan tewas. Keenam pekerja tersebut juga termasuk imigran dari Honduras dan El Salvador, kata para pejabat.
 
Sementara, tim SAR menarik dua korban yang masih hidup dari air pada Selasa, dan satu orang kini dirawat di rumah sakit.
 
NABIILA AZZAHRA A. | REUTERS

Pilihan editor: 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus