Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Yang Nyaris Lenyap dari Gaza

Perlengkapan sekolah, peralatan medis, generator listrik, dan sepeda anak-anak adalah beberapa barang yang ditampilkan dalam pameran baru di Jalur Gaza.

4 Agustus 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tanpa Roti, Minyak, dan UNRWA di Jalur Gaza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perlengkapan sekolah, peralatan medis, generator listrik, dan sepeda anak-anak adalah beberapa barang yang ditampilkan dalam pameran baru di Jalur Gaza. Pameran ini menampilkan lebih dari 1.000 komoditas dasar yang dilarang memasuki daerah Gaza selama lebih dari satu dekade oleh Israel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemilik bisnis, pejabat perdagangan, dan beberapa kelompok non-pemerintah menghadiri acara yang digelar mulai Kamis lalu atau bertepatan dengan keputusan Israel untuk memblokade pasokan bahan bakar dan gas ke Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami ingin menyoroti penderitaan rakyat di Gaza," kata Jamal al-Khoudary, seorang anggota parlemen Palestina dan Ketua Komite Populer untuk Mengakhiri Pengepungan Gaza-kelompok yang mengatur pertunjukan kepada Al Jazeera. "Kami ingin menunjukkan kepada dunia, apa saja kebutuhan kemanusiaan yang dilarang Israel memasuki jalur itu."

Rumah bagi sekitar dua juta warga Palestina, Jalur Gaza yang padat penduduk telah dijuluki penjara udara terbuka terbesar di dunia. Blokade selama 12 tahun oleh Israel serta negara tetangga Mesir, menyebabkan perekonomian hancur dan 300 ribu orang menganggur.

Gaza juga menderita kekurangan listrik yang parah, membuat penduduk bergantung pada generator bertenaga bahan bakar selama pemadaman yang lama. Bahkan rumah-rumah hanya memiliki pasokan listrik selama dua jam sehari.

Dalam pameran di Gaza City, barang-barang lain yang dilarang juga ditampilkan, seperti gaun pengantin, spons pembersih, botol bayi, dan popok. Barang-barang ini dilarang masuk ke Gaza sejak Israel memotong pasokan komoditas penting bulan lalu, dengan menutup sebagian Karem Abu Salem, yang dikenal sebagai Kerem Shalom, persimpangan perbatasan komersial dengan Jalur Gaza.

Blokade terbaru terhadap Gaza dilakukan sebagai respons Israel atas maraknya pengerahan balon-balon api ke wilayah Israel oleh milisi-milisi di Jalur Gaza beberapa waktu terakhir. Diketahui bahwa api yang dibawa oleh balon-balon itu membakar sejumlah lahan di wilayah Israel.

Menurut Khoudary, sekitar 3.000 truk yang membawa pasokan telah berhenti di perbatasan dalam dua pekan terakhir. "Ini semua bagian dari rencana ‘mencekik Gaza’," katanya. "Pertama, itu pengepungan. Sekarang Israel membawanya ke tingkat berikutnya." AL JAZEERA | ANADOLU | SITA PLANASARI AQUADINI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus