Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Yoo tak kebal lagi

Anggota nkdp, yoo sung-hwan ditangkap karena membuat pernyataan, dan dituduh partai keadilan demokrasi sebagai antek pemerintah korea utara. nkdp protes dan chun melanggar asas demokrasi. (ln)

25 Oktober 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BARU dua minggu gemerlap Asian Games berlalu, Seoul kembali diguncang demonstran. Tidak kurang dari 10 ribu pelajar dan mahasiswa turun ke jalan memprotes pemerintahan Presiden Chun Doo Hwan yang menangkap Yoo Sung Hwan, anggota parlemen wakil oposisi. Pangkal bala bagi Yoo, anggota Partai Demokrasi Korea Baru (NKDP), karena ia membuat pernyataan yang bertentangan dengan politik penguasa. Di parlemen, empat hari sebelum ditangkap, Yoo menuduh pemerintah melakukan kebijaksanaan yang salah: terlalu memprioritaskan politik antikomunis. Padahal, persatuan kembali dengan Korea Utara merupakan hal yang lebih penting. Lewat pernyataan itu anggota kelompok oposisi tersebut dituduh Partai Keadilan Demokrasi (DJP) sebagai antek pemerintah Korea Utara. Maka, sehari setelah pernyataan itu, Yoo tidak lagi sebagai orang bebas. Ia ditahan rumah. Sabtu lalu, Yoo dimasukkan penjara Yong Dungpo dengan tangan diborgol. Tentu saja NKDP berang. "Dengan menahan Yoo, berarti pemerintahan Chun telah melakukan pelanggaran asas demokrasi untuk memperpanjang masa kekuasaannya," tutur Kim Dae Jung, tokoh oposisi terkemuka di Kor-Sel. Sekitar seratus anggota NKDP, dengan dijaga ratusan polisi, melakukan aksi duduk di depan gedung parlemen untuk mencegah wakil-wakil rakyat itu melakukan pemungutan suara bagi pencabutan kekebalan hukum atas Yoo sebagai anggota parlemen. Aksi itu tak membawa hasil. Mengapa untuk menangkap Yoo perlu pemungutan suara di parlemen? Tampaknya, DJP, ingin menunjukkan bahwa mereka demokratis dalam menggugurkan kekebalan Yoo sebagai anggota parlemen. NIDP bukan tak tahu "akal-akalan" DJP itu. Tapi dengan 90 suara yang mereka miliki, tidak mungkin melawan DJP yang punya 147 suara. Maka, NKDP memboikot. Hasil akhir pemungutan suara: 147 lawan 0 -- untuk kemenangan DJP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus