Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Investigasi

Berita Tempo Plus

Empat Raja Kapal Siluman

SETELAH pemerintah memberlakukan moratorium perizinan penangkapan ikan, ratusan kapal tak kembali ke pelabuhan pangkalan. Mereka pulang ke negara asal meski sebelumnya menggunakan bendera Merah Putih. Aneh, tapi hal itu justru membuktikan satu hal: selama ini mereka cuma berpura-pura menjadi kapal Indonesia untuk mengeruk ikan di laut Nusantara.

Kapal-kapal itu antara lain berhubungan dengan perusahaan Husni Manggabarani, Tex Suryawijaya, dan Tomy Winata. Tempo menelusuri pelabuhan-pelabuhan di Thailand dan Cina serta mengurai bertumpuk dokumen untuk mengungkap pengusaha di balik kapal-kapal siluman tersebut.

23 Februari 2015 | 00.00 WIB

Empat Raja Kapal Siluman
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

SERATUSAN orang memenuhi Pelabuhan Perikanan Ambon, akhir Januari lalu. Sebagian di antara mereka lalu-lalang sambil merokok atau menelepon, atau baru datang menenteng kantong belanjaan. Yang lain duduk berkerumun membentuk koloni-koloni kecil, bersenda gurau, tak jauh dari puluhan bahtera yang tertambat di dermaga.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus