Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IBARAT pandai meniti buih, PT Taspen sebenarnya termasuk perusahaan yang konservatif dalam mengelola dana. Untuk berinvestasi, misalnya, mereka sangat hati-hati dan selalu memilih risiko terkecil. Menurut Purwanto Abdulcadir, direktur utama pengganti Ida Bagus Putu Sarga waktu itu, sebagian besar dana Taspen (51 persen) disimpan dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI). Sisanya, 18 persen dipakai untuk membeli obligasi, 12 persen dalam bentuk deposito berjangka, dan cuma 13 persen untuk investasi langsung.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo