Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harini Wijoso yang mulamula mempertemukan Pono Waluyo dengan Probosutedjo. Kasus ini akhirnya menyeret dia ke dalam tahanan. Kepada Tempo, Yendrison, kuasa hukum Harini, menyebut kliennya cuma korban permainan jaringan Pono. Berikut ini petikan wawancaranya:
Kapan persisnya pertemuan Harini dengan Bagir Manan?
Pertemuan itu berlangsung 11 Agustus 2005. Dalam pertemuan itu, Ibu Harini menyinggung kasus Probo, tapi Pak Bagir menjawab dengan muka masam, maka Ibu Harini langsung ke luar.
Benarkah Harini pernah menemui hakim Usman Karim dan apa isi pertemuan itu?
Saya lupa kapan waktunya, tapi itu pertemuan di parkiran Mahkamah Agung, tapi kebetulan saja.
Harini mengaku menerima uang dari Probo sebesar satu miliar. Untuk apa saja uang itu?
Sejumlah Rp 100 juta diserahkan kepada Pono Waluyo, sedang Rp 900 juta digunakan oleh Bu Harini. Tapi semua uang sudah diserahkan ke KPK. Soal uang US$ 50 ribu adalah titipan Pono Waluyo.
Di mana posisi Harini dalam kasus ini?
Sebenarnya Ibu Harini ditipu oleh Pono. Dia bilang dia kenal baik Pak Bagir Manan. Bu Harini dan Pak Probo yakin karena saat datang ke kantor Pak Probo, Pono menelepon seseorang dengan telepon selulernya. Saat ditanya Pak Probo siapa yang ditelepon Pono, dia bilang, “Dengan orang dari atas.” Maksudnya, Pak Bagir Manan. Belakangan diketahui yang ditelepon adalah temannya sendiri, bukan Pak Bagir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo