Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Ekspektasi Positif dan Kualitas Investasi

Pemerintahan Prabowo Subianto perlu mengirim sinyal positif kepada investor. Perbaikan kualitas institusi mutlak diperlukan.

23 Oktober 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ekspektasi Positif dan Kualitas Investasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Investasi adalah variabel makro yang sangat penting karena menghubungkan aktivitas ekonomi sektor riil dengan sektor keuangan.

  • Pemerintahan Presiden Prabowo harus memanfaatkan “kesempatan emas” dengan membentuk dan mengirim sinyal ekspektasi positif kepada investor luar negeri.

  • Riset ekonomi membuktikan bahwa investasi tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga meningkatkan kualitas pekerja.

SEJAK Mei 2024, ekonomi Indonesia mengalami deflasi. Namun, karena deflasi ini terjadi pada data bulanan, untuk sementara dalam data tahunan tetap inflasi. Hal ini menjadi indikator bahwa deflasi yang terjadi bersifat jangka pendek. Meski begitu, pelemahan ekonomi tetap terlihat karena Purchasing Managers' Index (PMI) sejak April 2024 menurun dan mengalami kontraksi sejak Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelemahan sisi suplai PMI terdeteksi mempengaruhi pelemahan sisi permintaan konsumen, yang dilihat dari menurunnya consumer confidence index (CCI) sejak Mei 2024. Penurunan kedua indikator ini menunjukkan tengah terjadinya pelemahan ekonomi yang tidak hanya dari pendapatan saat ini, tapi juga ekspektasi pendapatan di masa mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk menghindari “spiral deflasi” akibat pelemahan ekonomi, teori ekonomi menyarankan langkah pertama: membangun ekspektasi positif dunia usaha. Ekspektasi ini penting untuk menarik masuknya investasi dan menciptakan lapangan kerja. Investasi adalah variabel makro yang sangat penting karena menghubungkan aktivitas ekonomi sektor riil dengan sektor keuangan. Kebangkitan sektor riil juga menjadi kebangkitan sektor keuangan.

Investasi juga harus meningkatkan lapangan kerja. Ketika masyarakat memiliki pekerjaan, akan ada pendapatan dan permintaan. Permintaan yang bertambah akan mengubah deflasi menjadi inflasi. Laju inflasi yang tercipta akibat bertumbuhnya investasi akan meningkatkan ekspektasi ekonomi sehingga pada akhirnya akan makin meningkatkan investasi berikutnya. 

Bagaimana cara meningkatkan ekspektasi positif ekonomi? Dalam jangka pendek, langkah ini dapat dilakukan melalui kombinasi kebijakan konsolidasi fiskal dan ekspansi moneter. Dua kebijakan ini telah dilakukan selama dua bulan terakhir dan disambut positif oleh pengusaha nasional. 

Lebih jauh, pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto harus memanfaatkan “kesempatan emas” dengan membentuk dan mengirim sinyal ekspektasi positif kepada investor luar negeri. Tingginya kebutuhan investasi nasional tidak cukup bila mengandalkan sumber investasi dalam negeri.

Investasi asing, terutama yang berasal dari jaringan produksi global, menjadi sangat penting karena umumnya menawarkan nilai tambah tinggi yang membutuhkan sumber daya manusia ahli. Namun investasi dari luar negeri membutuhkan syarat untuk masuk, yaitu institusi yang berkualitas. 

Kualitas institusi ditentukan oleh kualitas regulasi yang dilihat dari kemampuannya memberi kepastian dan kemudahan berusaha. Bagaimana cara menciptakannya? Pertama, pemerintah harus mengetahui regulasi mana yang tidak mendorong atau bahkan menghambat masuknya investasi. Di sinilah letak pentingnya survei lapangan dengan jumlah sampel pengusaha yang memadai.

Kedua, pemerintah harus memetakan regulasi-regulasi mana yang beririsan. Harmonisasi regulasi harus dilakukan sebelum pemerintah merancang regulasi baru. Ketiga, setelah regulasi harmonis, pemerintah perlu memastikan semua regulasi bergerak menuju titik yang sama, yaitu meningkatkan investasi dan lapangan kerja. Keempat, setiap regulasi harus memiliki alat analisis manfaat dan biaya sehingga dapat diukur, dimonitor, serta dievaluasi.

Analisis biaya dan manfaat menjadi alat pengawasan serta evaluasi. Dengan demikian, sebelum sebuah kebijakan berubah menjadi tidak produktif, pemerintah dapat mengantisipasinya lebih dulu. Salah satu metodenya adalah regulatory impact assessment (RIA). Metode ini membuat setiap kebijakan dilengkapi dengan analisis manfaat dan biaya, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Metode RIA memungkinkan setiap kebijakan terus relevan karena memiliki nilai biaya dan manfaat yang bisa dimonitor.

Riset ekonomi membuktikan bahwa investasi tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga meningkatkan kualitas pekerja. Makin tinggi nilai investasi, makin besar kemungkinan investasi tersebut membutuhkan riset dan inovasi. Makin kuat riset dan inovasi sebuah negara, makin tinggi kualitas SDM serta pertumbuhan ekonomi. 

Dilihat dari titik awalnya, kualitas SDM ditentukan oleh kualitas investasi. Investasi ditentukan oleh kualitas institusi. Di sinilah peran kunci pemikiran tiga peraih Nobel Ekonomi, D. Acemoglu, J.A. Robinson, dan S. Johnson, yang diumumkan oleh The Royal Swedish of Sciences pada Senin, 14 Oktober 2024. 

Hanya institusi dengan regulasi yang baik yang mampu mendorong masuknya investasi. Dan hanya investasi yang mendorong inovasi, pengetahuan, dan keahlian yang mampu meningkatkan kualitas SDM. Pada akhirnya, kualitas SDM adalah faktor penentu, tak terkecuali untuk Indonesia, agar bisa keluar dari pelemahan ekonomi, menggapai pertumbuhan yang lebih tinggi, dan sukses menjadi negara maju.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Redaksi menerima tulisan opini dari luar dengan syarat: panjang sekitar 5.000 karakter (termasuk spasi) atau 600 kata dan tidak sedang dikirim ke media lain. Sumber rujukan disebutkan lengkap pada tubuh tulisan. Kirim tulisan ke e-mail: [email protected] disertai dengan foto profil, nomor kontak, dan CV ringkas.

Kiki Verico

Kiki Verico

Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Industri & Perdagangan Internasional, dan peneliti LPEM UI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus